Kurangnya Pendidikan di Jawa Barat
Pada tahun 2022, rata-rata tamat sekolah di Jawa Barat kurang dari 9 tahun, yang artinya banyak masyarakat yang mengakhiri masa pendidikannya di jenjang tamat sekolah menengah pertama (SMP). Hasil riset yang telah di lakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan bahwa ada sekitar rata-rata lama sekolah pada tahun 2022 yakni 9,07 tahun untuk laki-laki sementara 8,48 tahun untuk perempuan.
Hasil secara umumnya angka rata-rata pendidikan di Jawa Barat mencapai 8,78. Maka dengan angka ini Jawa Barat masuk di urutan ke 18 dari seluruh provinsi di Indonesia. Karena sektor pendidikan mendapat anggaran per tahunnya dengan jumlah minimal 20% dari APBD Jawa Barat. Namun, walaupun mendapatkan anggaran lebih besar dari sektor-sektor lain, akan tetapi program-program yang dijalankan selama periode 1 tahun Ridwan Kamil menjabat tidak terlalu mengacu pada masalah inti pendidikan.
Adapun riset di atas hanya merupakan hasil riset yang telah dipaparkan pada tahun 2022, saya di sini mengajukan beberapa solusi yang mungkin dapat berpengaruh untuk pendidikan di Jawa Barat pada tahun tersebut, ataupun mungkin bisa diberlakukan hingga kini.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat yang menurun tahun ini, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah peningkatan sarana dan prasarana sekolah. Ini meliputi pembangunan dan perbaikan fasilitas di daerah-daerah yang kurang terlayani, serta memastikan semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai seperti laboratorium, perpustakaan, dan akses internet. Dengan adanya fasilitas yang lengkap dan memadai, diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan keinginan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan hingga jenjang perkuliahan.
Solusi lain yang dapat diterapkan adalah peningkatan mutu pengajaran melalui pengembangan kualitas guru. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan rutin dan berkala bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi dan metode pengajaran mereka, serta memberikan penghargaan kepada guru yang berprestasi dan bersedia mengajar di daerah terpencil.
Dengan adanya solusi ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih berkualitas, karena guru yang berkualitas dapat memicu pola pendidikan yang lebih tinggi. Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan rata-rata lama sekolah di Jawa Barat dapat meningkat dan masalah pendidikan dapat ditangani dengan lebih efektif.
