M. Alfarizi kusuma adalah nama yang di berikan kedua orang tua saya kepada saya yang di sarankan oleh kakek saya. Jaesam dan Sri Kulsum adalah nama kedua orang tua yang melahirkan saya di dunia ini pada tanggal 12 Desember 2002 di sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yakni Kab. Bojonegoro. Terlahir sebagai anak terakhir dari 2 bersaudara yakni dari kaka perempuan saya yang bernama Siti Khoiriya yang sekarang sudah mempuyai rumah tangganya sendiri.
Ayah saya bekerja sebagai pedagang makanan ringan seperti macaroni, mie lidi, kerrang dan semacamnya di kota Malang sekaligus menggarap sawah di kampung kebetulan mempunyai lahan yang cukup luas. Dan ibu saya seorang rumah tangga yang aktif di berbagai organisasi Nahdlotul Ulama di daerah saya. Orang tua dan kakek saya memberi nama saya dari kata Alfarizi di harapkan menjadi seorang manusia yang Tangguh pemberani serta cerdas bak tokoh pahlawan islam Salman Alfarisi.
Di umur 6 tahun saya memulai pendidikan formal saya di TK Dharma Wanita di desa saya. Setelah dua tahun lulus saya melanjutkan sekolah dasar SDN Tlogoagung 2 yang letaknya 1 komplek dengan TK nya. 6 tahun saya menjalani kehidupan di sekolah dasar, saya selalu melakukan hal apapun yang saya lihat dan ingin bisa seperti yang orang lain bisa, serta mencari tau apapun hal yang belum saya ketahui.
Setelah saya lulus SD saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Raudlatul Mutaalimin lamongan sekaligus mondok di sana. Di tingkat ini saya mencoba untuk memperoleh ketrampilan non-akademik saya dengan mengikuti berbagai ekstrakulikuler seperti IPNU, Dewan Penggalang, Gambus serta Sholawat. Tak jarang juga ketrampilan itu di lombakan. Saya juga mengalami hal yang mugkin tidak semua orang ingin alami yakni bulliying. Saya mengalami bulliying ini ketika di pondok oleh senior-senior saya. Namum seiring berjalannya waktu perlakuan tersebut hilang.
Melangkah ke jenjang selanjutnya saya menempuh pendidikan di MAN 2 Lamongan. Di jenjang ini saya juga bermukim di mahad untuk sekaligus belajar ilmu-ilmu agama. Dan karena saya mnukim di mahad ini saya sewaktu sekolah formal tidak bisa mengoprasikan hp karena hp saya di kumpulkan ke ustadz mahad. Melanjutkan skill non-akademik ketika SMP, saya juga mengikuti berbagai organisasi seperti PMR, OSSMA, Sholawat dan kegiatan-kegiatan di luar kelas lainnya.
Setelah melewati 3 tahun di MAN saya berkeinginan melanjutkan pendidikan saya ke banku perkuliahan yang saya impikan yakni di Universitas Negri Malang namun tidak lulus mungkin karena nilai rapor saya yang kurang, pada akhirnya saya di terima di Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang atau biasa di sebut UIN Malang lewat jalur Spanptkin di jurusan Perbankan Syariah dan mungkin tidak diterimanya saya di UM adalah hikmah tersendiri karena di UIN di wajibkan untuk 1 tahun pertama bermukim di Ma'had. Saya juga memanfaatkan waktu lenggang perkuliahan dengan mengikuti diberbagai macam organisasi baik internal atau elsternal kampus.
Lika liku kehidupan, naik turun, serta manis dan pahitnya kehidupan selama 20 tanun ini telah saya hadapi. Bnyak ilmu serta pelajaran kehidupan yang saya peroleh. Saya tidak akan pernah puasatas apa yang saja yang saya peroleh dan semoga kedeepan saya bisa lebih baik lagi serta bisa bermanfaat bagi orang lain di sekitar.
Sekian perkenalan sekaligus sepenggal kisah dari saya. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H