Lihat ke Halaman Asli

Menyesal Bergabung di Kompasiana

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="586" caption="images.askmen.com"][/caption] Hari ini tepat 1 bulan lebih beberapa hari saya bergabung dengan Kompasiana, saya mengenalnya belum terlalu lama yaitu kira-kira 1-2 tahun yang lalu dan hanya sekali-sekali membukanya kalau kebetulan lagi iseng setelah berselancar kesana kemari, terus terang memang banyak yang menarik, ada berita-berita tentang artis atau pesohor, ada yang berbagi-bagi ilmunya, humor, satire, politik,tips yang bermanfaat, pokoknya semua bidang keilmuan ada tersedia di Kompasiana ini. Kontributornya juga sangat-sangat banyak dengan berbagai latar belakang dan banyak tulisan/artikel yang saya sukai tapi tidak perlu saya sebut tulisan atau nama penulis orang-perorang karena takutnya nanti ada yang melakukan somasi atas dasar melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan, atau lebih parah lagi, saya dipanggil Komnas HAM dengan tuduhan melakukan rasisme kalau ada yang terlupakan dan tidak saya sebut, sehingga saya berpikir jangan-jangan Kompasiana ini hanya satu-satunya blog di dunia yang memberi kesempatan kepada setiap orang untuk menulis dan berinteraksi sesama blogger seperti acara kumpul bareng yang sering dilakukan di berbagai tempat. Dari anthusiasme saya berkompasiana beberapa waktu yang lalu saya mencoba mengenali berbagai tipe dan karakter para penulis lalu saya mencoba menggolongkannya dalam tulisan saya "Pengalaman Menjadi Kompasiner" tapi hal ini semata-mata hanya penilaian pribadi saya dan tidak ada niatan untuk menilai pribadi seseorang. Kemudian dengan berjalannya waktu, ada yang membuat saya menyesal bergabung dengan Kompasiana, yaitu menyesal tidak bergabung dari dulu-dulu karena di dalam Kompasiana ini saya seperti berada di dunia baru, berkenalan dengan banyak orang melalui tulisannya rasanya seperti turut menikmati hajatan demi hajatan yang diselenggarakan seorang teman akrab, kadang ikut terlarut dalam keprihatinan dan tempo-tempo merasakan kepuasan karena merasa terwakili dalam menyampaikan uneg-uneg. Itulah pengalaman yang saya rasakan, bagaimana dengan pengalaman para pembaca lainnya ? Salam Penyesalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline