Lihat ke Halaman Asli

Supir Taxi Dikadalin Penumpang.

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bang Diding seorang Sopir Taxi mempunyai seorang tetangga yang juga langganannya biasa dipanggil Tuan Abud, tidak banyak yang tahu siapa nama sesungguhnya tapi yang jelas adalah seorang keturunan dari Timur Tengah, dan sebagaimana biasanya mereka ini pintar berargumentasi sehingga kadang-kadang lawannya berargumen dibikin skak mat dengan dalil-dalil mereka. Suatu ketika Tuan Abud akan pergi ke rumah saudaranya di Kampung Melayu lalu meminta Bang Diding mengantarnya. Wan Abud : “Bang anter Ane ke Kampung Melayu ya.” Bang Diding : “Iya Wan (maksudnya Tuan), dimana Kampung Melayunya Wan?”. Wan Abud : “Itu sekitar Jalan Otto Iskandardinata deket Gelanggang Remaja.” Bang Diding : “Siap Wan”, lalu taxipun berjalan dan tidak berapa lama sudah sampai ke tempat yang dituju.lalu Bang Diding bertanya lagi : “Ke sebelah mana nih Wan?” Wan Abud : “Nah ente lihat jalan di di depan sana belok ke kiri.” “Baik Wan” sahut Bang Diding, dan tepat mau berbelok ke kiri terlihat ada tanda “Dilarang Masuk” di mulut jalan sehingga Bang Diding menghentikan mobilnya lalu berkata :  “Wah ga bisa masuk Wan … tuh ada tanda Verboden.” Wan Abud : “Gak apa-apa … masuk aje soal Verboden biar Ane yang tanggung.” Bang Diding : “Beneran nih Wan!.” Wan Abud : “Iya beneran …. masa ente gak percaya sama Ane.” Bang Diding lalu menjalankan kembali mobilnya dan berbelok memasuki jalan yang ada tanda “Dilarang Masuk” itu, dan baru saja berjalan sekitar 20 meter tiba-tiba seorang Polantas keluar dari warung sambil meniup peluit dan memberi tanda agar taxi itu menepi ke pinggir jalan dan berhenti. Bang Diding : “Tuh kan beneran ada Polisi,” katanya kepada Tuan Abud, “Terus gimana nih Wan?” lanjutnya. “Tadi kan Ane bilang Verboden biar Ane yang tanggung, naaaaah ……. kalo Polisi ente yang tanggung.” kata Wan Abud enteng, “Kebetulan tujuan Ane udah deket di depan sana.” sambungnya sambil membayar ongkos lalu ngeloyor turun dari Taxi. Tinggal Bang Diding bengong sambil mikir : “Buset dah apes banget nih, tapi bener juga ya omongan si Wan Abud.” Ya sudah begitu aja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline