Kau yang memeluk luka walau semakin menganga
Menggenggam duri dusta walau nestapa
Menahan perih tanpa merintih
Hanya berbalut seulas senyum walau pedih
Kau lukis warna pada kanvas hitam
Tapi indah tak terlihat
Bagai pelangi dalam gelap malam
Tiada garis atau semburat
Kau hanya diam terpaku
Menanti hitam menjadi putih
Walau hati makin membeku
Sampai akhirnya kau lelah, menyerah, dan pasrah
Kau simpan pena cintamu pada relung hati terdalam
Tak ada lagi melukis pelangi
Dan kau pergi mencari hujan
Berharap kau temukan pelangi pada langit biru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H