Lihat ke Halaman Asli

Alfarisma Melandika

Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Hampa

Diperbarui: 22 November 2022   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Ilustrasi (Sumber : Indozone)

Irama musik menggelegar
Penuhi tiap sudut bangunan
Hentakan kaki dan tepuk tangan
Serasi ikuti alunan musik
Warna-warni kostum hiasi pentas siang ini

Terlihat sosok wanita bermata sendu
Bergerak ikuti alunan musik dengan lincah
Tapi dia merasa sepi di tengah hingar-bingar pentas
Sejatinya, lawannya bukanlah orang lain
Tapi hatinya sendiri

Dia berusaha berdiri tegar
Di singgasana yang penuh kenangan
Tatapan matanya kosong
Karena yang ditatapnya hampa
Dia terus bergerak di antara puing-puing luka
Tak ada senyum
Karena yang ada hanya duka lara

Waktu terasa begitu lama baginya
Bagai berjalan di atas pecahan kaca
Hanya satu pintanya siang ini
Pentas segera usai
Agar kenangan itu juga sirna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline