Lihat ke Halaman Asli

Alfarisma Melandika

Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Sepuntung Rokok

Diperbarui: 8 November 2022   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Sebatang Rokok (car.co.id)

Asap mengepul
Menari, melayang lalu menghilang
Dari puntung rokok
Para remaja berseragam putih biru

Sedari tadi mereka bercengkerama
Tentang rasa, karsa, atau tentang apa saja
Sesekali tertawa lepas
Sembari menghisap gulungan tembakau
Yang terselip di antara jemari

Entah apa yang mereka harap
Hingga mencicipi puntung demi puntung
Di usia yang masih belia
Yang seharusnya belum mereka sentuh

Wahai remaja yang kelak menjadi penerus bangsa
Bukankah keringat ayahmu itu
Tak seharusnya kau bakar sia-sia
Pada puntung rokok yang disulut api
Dihisap, lalu dibuang setelahnya
Cukai rokok akan semakin mencekikmu

Wahai remaja pemegang tongkat estafet bangsa
Jalanmu masih panjang
Warnai masa remajamu dengan apik
Melakukan yang terbaik
Demi senyum ayah ibumu
Demi masa depan yang gemilang

Tarakan, 5 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline