Membasahi kulitmu yang makin kusam
Di balik baju kumal kau berlindung
Dari terik matahari yang menyengat
Deru mesin molen yang terus berputar
Adalah langkahmu menapaki hidup
Yang selalu jadi pengharapan
Walau sempat tebersit cemas
Akankah dia akan terus berputar
Dari guratan wajahmu
Terlihat begitu berat beban yang dipikul
Hanya ikhlas dan pasrah
Yang terus membuatmu berdiri tegak
Diiringi lantunan doa yang selalu kau ucap
Semesta menyaksikan perjuangan hidupmu
Aku yang sejenak berada di antara teriknya panas
Serasa matahari telah memeras keringatku
Yang terus mengucur deras
Akupun tertunduk malu
Tak seharusnya aku mengeluh
Tarakan, 30 Oktober 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H