Lihat ke Halaman Asli

Alfarisma Melandika

Pecinta kopi, coklat, hujan, dan senja

Cinta Pertamaku

Diperbarui: 14 Oktober 2022   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah dan anak perempuannya (sumber: kompas.com)

Kupungut kepingan-kepingan kisah yang tercecer
Kurangkai jadi kenangan apik
Kutulis ceritanya dengan sisa tinta semalam
Hingga hanya keindahan dan ketulusan yang membekas di benak

Berpuluh peluh tak pernah dikeluh
Beribu gundah tak pernah digaduh
Berkorban tanpa mengharap pujian
Dalam hatinya teruntai bait-bait doa

Meski bahagia belum sempat diteguk
Rela menahan segala dahaga kesedihan
Bahkan terkadang tersungkur
Tapi seulas senyum selalu hiasi wajah lelahnya
Meski terpendam penat yang mengendap

Tuturnya utarakan kebijakan dan kebajikan
Ajarkan makna hidup yang sesungguhnya
Meski langkah terkadang goyah
Tetap tangguh tanpa kata menyerah

Ayah...
Kaulah pahlawanku
Cinta pertama dalam hidupku
Dari keringatmu tapakku bisa melangkah

Tarakan, 14 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline