Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS) adalah organisasi profesi bagi para praktisi humas dan komunikasi Indonesia, yang berdiri sejak 15 Desember 1972. Organisasi ini secara resmi telah tercatat di Kementerian Dalam Negeri sebagai organisasi nasional kehumasan di Indonesia. Selain itu organisasi ini juga tercatat pada International Public Relation Association(IPRA) yang berkedudukan di London, Britania Raya.
(Indonesia) Situs resmi dari Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia
Organisasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan profesional, memperluas dan memperdalam pengetahuan bagi para anggotanya. Selain itu juga bertujuan untuk kontak, pertukaran pengalaman antar sesama anggota serta berhubungan dengan organisasi serumpun, baik di dalam maupun di luar negeri.
Organisasi ini memilik kantor pusat di Jakarta dan beberapa kantor cabang di daerah, di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Sejarah
Semenjak tahun 1970, para praktisi kehumasan di Indonesia sudah mengenal adanya International Public Relations Association (IPRA), wadah profesi kehumasan, yang saat itu berkedudukan di Jenewa. Persyaratan untuk menjadi anggota IPRA, sudah dapat dipenuhi, tetapi mereka sepakat untuk terlebih dahulu mendirikan wadah profesi tingkat nasional sebelum menjadi anggota IPRA. Di saat yang bersamaan, di negara-negara lain di Asia Tenggara sudah lama memiliki organisasi kehumasan bertaraf nasional.
Para pendiri organisasi ini adalah sebagai berikut:
- Marah Joenoes (Pertamina)
- R. Imam Sajono (Stanvac)
- Wicaksono Noeradi (Caltex)
- Soedjoko Hoedionoto (Shell)
- Prof. Muhammad Alwi Dahlan (Inscore Zecha)
- Tommy Graciano (Granada)
- M. Ridwan Mahiddin (Presco)
- Hadji Wibowo (Unilever)
- Roy Tjia Hen An (Goodyear)
- Jahja Daeng Nompo (Hotel Indonesia)
- Mahiddin (Universitas Indonesia)
- Sumadi (Departemen Penerangan)
- Nana Sutresna Sastradidjaja (Departemen Luar Negeri)
- Brigadir Jenderal Soemarhadi (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
- Kolonel Drs. Hoedioro (Kepolisian RI)
- Wardiman Djojonegoro (DKI), dan
- Dr. H. Muhammad Feisal Tamin (Departemen Dalam Negeri).
Organisasi ini berasaskan Pancasila dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan profesional dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan, kemampuan, dan etika kehumasan, meningkatkan kontak dan pertukaran pengalaman antar anggota serta berhubungan dengan organisasi profesi serumpun di tanah air dan di luar negeri.
Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, organisasi menerapkan melalui penyusunan dan penerapan Kode Etik Profesi Hubungan Masyarakat di Indonesia, penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang humas, penyelenggaraan diskusi-diskusi dan menerbitkan tulisan-tulisan mengenai public relations, melaksanakan Konvensi Nasional Humas (KNH), peningkatan pendidikan dan riset dalam bidang kehumasan di Indonesia.
Sementara dalam skala ASEAN, khususnya dalam pertemuan di Kuala Lumpur pada tanggal 25 - 26 Oktober 1977, bertempat di Hotel Hilton, organisasi ini bersama Institut Perhubungan Raya Malaysia (IPRM) - Malaysia, Public Relations Society of The Philippines (PRSP) - Filipina, Institute of Public Relations Singapore (IPRS) - Singapura, dan Samakan Nak Pracha Samphan Haeng Patesthai (Public Relations Society of Thailand) = Thailand, mendirikan Federation of ASEAN Public Relations Organizations (FAPRO).
Kepengurusan
Kepengurusan organisasi ini dimulai sejak tahun 1972 dengan urutan sebagai berikut:
- Marah Joenoes (1972 - 1977)
- Prof. Muhammad Alwi Dahlan (1978 - 1981)
- Wicaksono Noeradi (1981 - 1989)
- Teddy Kharsadi (1989 - 2000)
- August Parengkuan (2000 - 2002)
- (Alm.) Dr. Indrawadi Tamin (2002 - 2004)
- Rusli Simanjuntak (2003 - 2007)
- Muslim Basya (2008 - 2011)
- Prita Kemal Gani, MBA., MCIPR, APR (2011 - 2014)
- Agung Laksamana, M.Sc, IAPR (2014 - sekarang).