Lihat ke Halaman Asli

Alfarisi Imaduddin Dunggio

Mahasiswa Institut Bisnis Muhammadiyah

Mengenali Perbedaan Sifat Introversi dan Ekstroversi pada kepribadian manusia.

Diperbarui: 15 Januari 2025   23:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

`Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh psikologi analitis, khususnya teori Carl Gustav Jung, dalam menganalisis dan mengkategorikan tipe-tipe psikologi individu. Berdasarkan hasil penelitian, psikologi analitis memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami bagaimana individu bereaksi terhadap dunia luar dan bagaimana mereka memproses pengalaman internal berdasarkan dimensi-dimensi utama kepribadian.

Interprestasi temuan, hasil penelitian ini menunjukan bahwa teori psikologi analitis, terutama konsep introvert dan ekstrovert, sangat terlihat dan juga relevan dalam memahami perbedaan pemikiran maupun kepribadian individu itu sendiri. Penelitian ini juga mengungkap bahwa fungsi pemikiran kognitif seperti memikir, merasa, merasakan dan intuisi dapat dibedakan antara kedua konsep tersebut, sebagai berikut :

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa orang yang memiliki sifat introversi atau introvert, menunjukkan bahwa mereka fokus pada pemikiran internalnya sendiri dan juga mereka memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia dalam diri mereka yang bersifat individu. Hal ini sejalan dengan penelitian Carl Jung Gustav dalam buku Psycological tipen, bahwa seseorang yang memiliki sifat introvert, memiliki pemahaman yang baik terhadap dunia dalam diri mereka, dengan semua bias, mimpi, dan persepsi yang bersifat individu.

Hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa seseorang yang memiliki sifat ekstriversi atau ekstrovert, menunjukkan bahwa mereka lebih menonjol dalam keterlibatan sosial atau lingkungan sosial dan respons langsung terhadap stimulus eksternal. Hal ini juga dijelaskan oleh Carl Jung Gustav bahwa ia menjelaskan, bahwa seseorang uang memiliki sifat ekstraversi adalah sebuah sikap yang menjelaskan aliran psikis ke arah luar sehingga orang yang bersangkutan akan memiliki orientasi objektif dan menjauh dari subjektif.

Penelitian ini juga bertujuan untuk proses individualisasi dan pengembangan diri. Proses ini bertujuan untuk mencapai kepahaman individu dan kesadaran diri yang lebih besar dengan mengintegrasikan aspek-aspek dari alam bawah sadar mereka ke dalam kesadaran. Proses ini membantu individu untuk menemukan keseimbangan antara aspek sadar dan bawah sadar dari kepribadian mereka.

Perbedaan yang lain antara introversi dan ekstroversi juga dikemukakan oleh Carl Jung, yaitu bahwa orang yang memiliki sifat ekstroversi intuisi cenderung berorientasi pada fakta dalam dunia eksternal. Dibandingkan melakukan sensing, orang yang memiliki sifat ekstroversi  mereka cenderung menyukai mengidentifikasi secara sublimal, berbeda dengan orang yang memiliki sifat introversi, mereka cenderung menggunakan persepsi ketidaksadaran terhadap fakta yang umumnya seubjektif dan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada kesamaan dengan kenyataan eksternal.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa psikologi analitis memberikan kontribusi signifikan dalam memahami tipe-tipe psikologi individu. Teori Carl Gustav Jung, khususnya konsep introversi-ekstroversi dan fungsi kognitif, mampu menjelaskan pola kepribadian yang memengaruhi cara individu berinteraksi dengan dunia. Temuan penelitian ini juga mendukung teori sebelumnya dan menunjukkan bahwa psikologi analitis relevan untuk diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, pengembangan karir, dan psikologi klinis. Namun, penelitian ini juga menyadari adanya keterbatasan, terutama pada aspek generalisasi hasil dan potensi bias interpretasi.

SARAN

Diharapkan teori ini dapat menjadi dasar dalam meningkatkan kesadaran ini (self-awareness) di kalangan masyarakat dan juga dapat memahami tipe kepribadian dapat membantu individu untuk mengenali potensi diri, memperbaiki hubungan interpersonal, dan mengambil keputusan yang sesuai dengan preferensi psikologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline