Lihat ke Halaman Asli

Memaknai Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Saya

Diperbarui: 10 Oktober 2022   06:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Designed by Ahmad Alfariqi

Rabiul Awal adalah nama bulan ketiga dalam penanggalan Hijriyah. Bagi umat Islam bulan ini merupakan salah satu bulan yang istimewa, karena pada hari ini lahir manusia paling sempurna di dunia yakni Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam.

Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau bertepatan dengan tanggal 20 April 571 M. Dinamakan tahun Gajah karena pada waktu itu bertepatan dengan penyerangan pasukan raja Abrahah dari Yaman ke Ka'bah dengan maembawa bala tentara Gajah. Pada masa tersebut juga belum tercipta almanak atau kalender Hijriyah, sehingga masyarakat Arab menentukan tahun dengan kejadian besar pada waktu itu.

Nabi Muhammad lahir dalam keadaan Yatim karena Ayahnya Abdullah binti Abdul Muthalib wafat saat usia kandungan Aminah berumur 6 bulan. Pada umur 6 tahun, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam ditinggal wafat ibunya Aminah binti Wahab pada saat perjalanan pulang dari Madinah. 

Setelah ibunya wafat, Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam dirawat oleh kakeknya Abdul Muthalib bin Abd Manaf. Tidak lama kemudian, tepatnya pada saat Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam berumur 8 tahun kakek beliau wafat, dan sebagai penerusnya beliau dirawat oleh pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthalib.

Saat dirawat oleh pamannya Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi mempelajari banyak hal salah satunya adalah perniagaan. Pada saat berdagang inilah Nabi Muhammad bertemu dengan Khadijah binti Khuwailid yang kelak akan menjadi istri serta pendukung dakwah Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam yang setia.

Pada bulan Rabiul Awal salah satu yang biasa dilaksanakan oleh umat Islam adalah perayaan maulid Nabi Muhammad. Maulid secara bahasa diartikan sebagai kelahiran, oleh karena itu Maulid bisa diartikan sebagai hari peringatan kelahiran Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam. 

Beberapa tradisi di Nusantara yang digunakan untuk mengekspresikan perayaan maulid adalah tradisi Grebek Maulud yang dilaksanakan oleh kesultanan Mataram Islam atau Kesultanan Yogyakarta. 

Selain itu ada juga yang merayakan dengan menggelar acara shalawat bersama sebagai tanda bukti cinta kepada Nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wassalam, serta pengajian.

Para ulama berbeda pendapat mengenai awal mula perayaan maulid Nabi. Al-Maqrizy dalam kitabnya al-Khathat menjelaskan bahwa perayaan maulid dimulai saat masa Daulah Fatimiyah Syiah di Mesir. 

Dikutip dari situs NU Online dituliskan bahwa perayaan Maulid Nabi sudah dilakukan oleh masyarakat Muslim sejak tahun kedua hijriyah. Pendapat tersebut merujuk pada Nuruddin Ali dalam kitabnya Wafa'ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline