Lihat ke Halaman Asli

Al Faridzie

Penulis puisi dan cerpen

Puisi | Pandemi Sabun Mandi

Diperbarui: 26 Mei 2020   22:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam setiap teguh yang bergemuruh.
Memecah ombak dengan suara yang menggetarkan tubuh.
Riuh ricuh laku manusia tak lagi merengkuh.
Masing-masing insan yang kini tersibukkan oleh jalan pikirnya sendiri.
Tentang sebuah pandemi yang tak sudi menampakkan jati diri.
Tentang sebuah konspirasi dan kehancuran ekonomi.
Kami panik, hilang arah entah kemana angin akan membawa raga mengembara.
Hingga perlahan kami mati terbunuh opini yang muncul di televisi seperti iklan sabun mandi.
"Menjadikan tubuh bersih, suci, tanpa kuman dan kesalahan"
Kemudian sampailah pada fase dimana teriakan manusia yang kelaparan dianggap sebagai sebuah pemberontakan.
Lantas apa yang harus kami lakukan?
Coba jelaskan?
Coba jelaskan?
Coba jelaskan?
Dan coba selesaikan!

Al faridzie
25 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline