Lihat ke Halaman Asli

Regenerasi yang Baik di Ganda Campuran Indonesia

Diperbarui: 17 Maret 2016   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="badmintonindonesia.org"][/caption]Melihat perfoma yang sedang naik daun dari pasangan Praveen Jordan / Debby Susanto dengan meraih juara All England 2016 pada minggu lalu di Birmingham seperti membuka harapan baru adanya regenerasi yang baik di ganda campuran bulu tangkis Indonesia. Ini karena pada akhir tahun 2015 dan awal tahun 2016 performa dari ganda campuran terbaik kita yang menduduki rangking 2 dunia Tontowi Ahmad / Liliyanan Natsir tidak menunjukkan kualitas terbaiknya. Walaupun menjadi pelapis, namun Praveen/Debby bisa menunjukkan kemampuan mereka yang memang sudah berkualitas dunia. Ini pun bukan sekadar kejutan, namun memang sudah terlihat ketika mereka pertama kali dipasangkan pada tahun 2014, mereka mampu mencapai babak perempat final di ajang super series dan menjadi runner up di ajang level grand prix gold. Dan prestasi tertinggi mereka tahun 2014 mendapat medali perunggu di Asian Games, di Korea. Lalu performa mereka menanjak ketika mendapat emas Sea Games 2015 dan pada akhir 2015 ketika menjadi Runner Up France Open 2015 level super series. Dan semifinalis di Dubai Final Super Series 2015. Hingga akhirnya Fenruari Lalu mereka menjadi Juara Syed Moddi India Master 2016 di India. Maka Menjadi Juara All England adalah sewajarnya untuk Praveen/Debby.

Lalu bagaimana tentang Ganda Campuran lainnya ?

Mengenai pasangan lain yang memang berada di bawah Praveen/Debby adalah Edi Subaktiar/Gloria Widjaja, Ronald/Melati dan Riky/Richi dili. Edi/Gloria sepertinya masih belum stabil, melihat pertandingan mereka yang maksimal hanya mencapai di perempat Final, atau R2. Kalau Ronald/Melati sepertinya memberi harapan juga. Walaupun akhir-ahir ini mereka menjadi labil entah kenapa, dengan kalah di R1. Kalau Riky/Richi penampilan mereka tahun 2015 benar-benar buruk, bahkan mereka sempat dipisahkan lalu dipasangkan lagi awal tahun ini. Berharapnya, penerus Owi/Butet benar-benar siap mneneruskan jejak sang senior yang semoat hatrick All England 2012-2013-2014.

Bagaimana dengan bongkar pasang dan Main Rangkap ?

Sepertinya memang perlu bongkar pasang pemain di sektor ganda campuran ini. Khususnya untuk Riky/Richi. Pada kejurnas 2015 Riky pernah dipasangkan dengan Annisa Saufika dan mendapat hasil terbaik menjadi runner up. Mungkin ada kejenuhan, maka bongkar pasang perlu dilakukan PBSI.

Pemain lain yang ada di ganda putra dan ganda putri sempat main rangkap juga di ganda campuran, seperti Kevin Sanjaya dengan Greysia Polli. Melihat pemain China yang banya sukses dengan bermain rangkap maka tidak ada salahnya PBSI juga mencoba mernagkap pemain. Khusunya ganda putri ke ganda Campuran agar pukulan mereka lebih bagus, dan defence nya lebih kuat. Awal tahun 2016 ini, Kevin pernah dipasangkan dengan Della Destiara, Ryan Agung dengan Ni Ketut pada Malaysia Masters 2016. Namun karena hasil yang kurang bagus maka mereka dipisah lagi. Tapi, menurut hemat saya tak ada salahnya mencoba lagi. Toh juga ini demi kebaikan pemain sih. Kami berharapnya mereka akan selalu menjadi lebih baik lagi.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline