Pembangkit Listrik Tenaga Surya akhir-akhir ini mulai banyak digunakan oleh berbagai kalangan di Indonesia dan di perkirakan akan terus mengalami peningkatan. Sebab masyarakat mulai tahu bahwa energi yang di hasilkan dari matahari dapat digunakan sepanjang masa secara gratis dan tidak akan pernah habis.
Harga Panel Surya juga terus menurun dari tahun ke tahun, dalam kurun waktu tiga tahun saja harga sudah menurun hingga 30%.
Untuk dapat menggunakan listrik yang dihasilkan dari matahari ini juga tidak membutuhkan biaya operasional yang besar seperti layaknya generator berbahan bakar yang sering kita temui di berbagai tempat juga tidak ada tagihan setiap bulannya.
Sebagai negara tropis penggunaan energi terbarukan di Indonesia jauh lebih maksimal karena berada di garis khatulistiwa sehingga potensinya jauh lebih besar untuk menyerap energi lebih banyak setiap harinya.
Panel surya sudah diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan seperti penerangan jalan, suplay energi pompa air untuk irigasi, rumah tangga dan lain sebagainya. Penggunaannya juga terbilang sangat praktis karena bisa di sett otomatis.
Penerapan energi terbarukan tenaga surya di Indonesia masih tergolong kecil yaitu sekitar 86 Megawatt Peak (mWp) saja, namun di tahun 2020 diperkirakan pengguna panel surya atap akan meningkat hingga 1,8 Giga Watt (GW) sampai dengan 2 GW.
Perencanaan Penggunaan Listrik Tenaga Surya
- Hitung jumlah daya yang dibutuhkan setiap harinya
- Gunakan rumus penghitungan solar panel untuk mengetahui berapa jumlah Watt Peak yang harus digunakan untuk mencukupi kebutuhan daya dirumah anda
- Ketahui juga berapa kapasitas baterai yang harus di pakai agar bisa mnyimpan daya sesuai kebutuhan
Selamat menikmati energi terbarukan yang tidak ada habisnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H