Lihat ke Halaman Asli

M AlfandrewF

Mahasiswa

Transformasi Digital dalam Pendidikan Islam: Literasi Digital dan Inovasi di PTKI

Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi digital telah menjadi kebutuhan penting dalam berbagai sektor pendidikan, termasuk di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Di era digital yang semakin maju PTKI dituntut untuk mengikuti arus transformasi teknologi yang pesat. Literasi digital di perguruan tinggi tidak hanya terbatas pada kemampuan menggunakan perangkat teknologi, tetapi juga mencakup kemampuan mengelola informasi secara bijak, kritis, dan etis dalam proses pembelajaran serta administrasi pendidikan.

Pada tahun 2024, Kementerian Agama (Kemenag) menekankan pentingnya pengembangan literasi digital dalam rangka mendukung modernisasi pendidikan di PTKI. Salah satu program unggulan yang mendukung hal ini adalah transformasi digital yang diperkuat melalui pengembangan aplikasi EMIS (Education Management Information System) Dikti 4.0, yang diluncurkan pada 2023 dan terus disempurnakan hingga 2024. EMIS Dikti 4.0 memungkinkan integrasi data mahasiswa, dosen, kelembagaan, dan penelitian di bawah naungan PTKI dengan lebih efektif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas tata kelola pendidikan serta pengambilan kebijakan berbasis data yang lebih akurat.

Kementerian Agama juga telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk mempercepat digitalisasi di PTKI, seperti Cyber Islamic University yang telah menerima ribuan mahasiswa sejak didirikan. Dengan menggunakan pendekatan digital, program ini membantu menyebarkan pengetahuan keagamaan secara lebih luas dan mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu, program ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar tanpa batasan geografis, dan secara langsung meningkatkan literasi digital mereka.

Meskipun upaya digitalisasi terus meningkat, beberapa tantangan signifikan tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah kesenjangan infrastruktur teknologi di berbagai daerah. Tidak semua PTKI memiliki akses teknologi informasi dan internet yang memadai dan stabil. Di daerah-daerah terpencil, masalah aksesbilitas terhadap perangkat teknologi dan internet ini masih menjadi hambatan utama dalam melaksanakan literasi digital secara merata.

Selain itu, kesiapan sumber daya manusia juga menjadi faktor penting. Tidak semua dosen dan tenaga kependidikan di PTKI memiliki literasi digital yang memadai untuk memanfaatkan teknologi secara optimal dalam kegiatan pengajaran dan administrasi. Oleh karena itu, diperlukan pelatihan dan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan untuk mengatasi kesenjangan ini. Pada 2023, Kemenag telah melakukan berbagai pelatihan terkait digitalisasi bagi dosen dan tenaga kependidikan, tetapi langkah ini perlu terus diperluas di tahun-tahun mendatang untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.

Meskipun tantangan ada, peluang untuk mengembangkan literasi digital di PTKI sangat besar. Transformasi digital dalam  pendidikan keagamaan Islam memungkinkan PTKI untuk lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, sekaligus tetap menjaga esensi nilai-nilai keagamaan. Penggunaan teknologi seperti platform pembelajaran daring (online learning) serta aplikasi manajemen pendidikan terintegrasi dapat mendorong proses belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efisien, dan inklusif.

Program prioritas Kemenag seperti EMIS Dikti 4.0 dan Cyber Islamic University memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan literasi digital di PTKI. Selain itu, komitmen pemerintah dalam mendukung transformasi digital melalui dana dan pelatihan juga memberikan peluang bagi PTKI untuk terus berkembang di era digital. Di tahun 2024, Kemenag terus mendorong pemanfaatan teknologi dalam layanan pendidikan berbasis elektronik, termasuk integrasi data mahasiswa dan dosen melalui platform digital.

Literasi digital merupakan komponen penting dalam pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di era digital. Melalui berbagai inisiatif pemerintah, seperti EMIS Dikti 4.0 dan Cyber Islamic University, PTKI semakin siap menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Namun, untuk mencapai potensi penuh dari literasi digital, perlu ada dukungan infrastruktur yang memadai, pelatihan berkelanjutan bagi tenaga pengajar, serta pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan demikian, PTKI dapat terus memainkan peran penting dalam mencetak generasi yang tidak hanya sadar teknologi, tetapi juga berwawasan keagamaan yang kuat di era digital ini.

Prediksi data 2024 menunjukkan bahwa upaya transformasi digital di PTKI terus mengalami kemajuan, dengan semakin banyaknya program dan aplikasi digital yang diperkenalkan untuk mendukung proses pendidikan berbasis teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline