Lihat ke Halaman Asli

Makanan Kantin Kampus

Diperbarui: 20 Maret 2024   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kantin yang merupakan tempat bagi para siswa untuk mencari dan menyantap makanan. Salah satu kantin di IPB University yang menjual berbagai makanan dengan harga yang terjangkau bagi mahasiswa. Di kantin ini banyak jenis makanan dan minuman yang dijual seperti es campur, nasi goreng, pecel ayam, bakso, seblak, warteg hingga makanan ringan seperti snack untuk mengganjal lapar mahasiswa/i. 

Kawasan kantin ini sering dihampiri mahasiswa pada saat jam makan siang untuk membeli makan siang. Para konsumen terutama mahasiswa dapat makan ditempat dan membungkus makanan, kantin menyediakan meja - meja dan kursi untuk para konsumen dapat makan ditempat. 

Beberapa UMKM yang ada di kantin ini adalah nasi goreng dan snack.  Salah satu UMKM adalah kios berjualan snack, spserti biskuit, kripik, air putih, susu kemasan dan sebagainya. Kios ini berjualan sejak 2015 dengan menjual snack yang didapat dari supplier dan dijual kembali pada kios ini, ujar kang Akmal penjaga kios ini.

 Dalam konsep makanan halal, snack yang dijual oleh kang Akmal ini sebagian besar memiliki label halal. Kang Akmal mengungkapan bahwa  snack dan minuman yang dijual hampir keseluruhan memiliki label halal, hal ini yang membuat Kang Akmal tidak mencantumkan label halal pada kiosnya. 

Snack yang dijual umumnya memiliki label halal seperti : beng-beng, coki-coki, roti hoka, malkis roma, dan minuman seperti: susu ultra milk, le mineral, aqua botol, dan teh pucuk. Namun terdapat beberapa snack yang tidak mencantumkan label halal seperti usus kering, basreng dan sebagainya. Snack ini dikemas dalam bentuk plastik klip. 

Snack ini awalnya berupa jajanan kiloan dan kemudian dikemas lebih kecil dengan plastik klip lalu dijual dalam bentuk eceran. Bang Akmal mengungkap bahwa apabila ingin memiliki label halal takutnya akan mengganggu kios lain, dikarenakan para penjual kios lain sepertinya kesulitan untuk mencantumkan label halal. 

Hampir sama dengan kios snack yang dijual oleh bang Akmal, kios nasi goreng yang dijual bang emen. Kios nasi goreng bang emen ini menjual makanan berat seperti nasi goreng, mie goreng, kwetiau dan capcay. Menurut bang Emen pencantuman label halal tidak begitu berpengaruh pada kiosnya, hal salah satu yang menyebabkan bang Emen tidak mencantumkan label halal, selain itu menurut beliau proses pencantuman label halal cukup menyulitkan dan menguras biaya. 

Bang Emen mengungkapkan bahwa bahan baku yang di dapat untuk membuat masakan didapat dengan cara yang halal dengan cara melihat label halal pada bahan makan, apabila bahan makanan seperti daging ayam, telur, dan sosis, bang emen mengkonfirmasi kehalalan tersebut dengan cara membeli bahan dari penjual beragama muslim dan melihat kebersihan toko. 

Beberapa kegiatan tersebut merupakan langkah bang emen untuk mencegah barang yang non halal pada bahan masakannya. Bang emen yakin bahwa bahan makanan dan proses memasaknya dilakukan dengan halal, beliau tidak mencantumkan label halal karena pernah mengalami kesulitan saat proses check kehalalan dikarenakan regulasi yang cukup rumit seperti mengkroscek bahan utamanya atau bahan yang didapat dari produk hulunya seperti sapi, ayam, minyak mentah dan sebagainya. 

Hampir sama denhan banag emen dan bang akmal penjual di kios lain hampir tidak memiliki label halal pada kiosnya, namun para konsumen masih percaya dan tetap membeli makanan dikantin ini. Menurut beberapa konsumen apabila para kios ini mencantumkan label halal pada kiosnya, akan menambah keyakinan untuk membeli produk tersebut. 

Penulis menyarankan pihak kampus bekerja sama dengan MUI untuk membuat sosialisasi mengenai produk halal dan membuka sertifikasi halal dengan cara yang dapat dilaksanakan oleh para seluruh pedagang kantin di kampus. Dengan tujuan meyakinkan mahasiswa/ konsumen bahwa makanan/ produk di kampus sudah seluruhnya bersertifikasi halal. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline