Lihat ke Halaman Asli

Alfa Maghfiroh

Blogger amatiran

Untuk Ayah

Diperbarui: 30 Oktober 2022   19:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari pagi menyapamu
Iringan senyum terpatri di bibirmu
Melangkah gagah menjemput kisahmu
Irisan seperempat telur mengganjal perutmu
Nanti siang berganti ayam, katamu

Suaramu paling lantamg
Tak pernah bisa ditentang
Namun, tanganmu sungkan menampar
Walau, anakmu salahnya terlalu besar

Berbeda dengan bahasa ibu, belaian tangan
Bahasa ayah adalah tindakan
Selalu siap menjadi tumpuan
Ketika anakmu bangkitnya kesulitan
Ketika anakmu salah pijakan

Ayah,
Langkah kakimu tak kenal henti
Menemani kisahku yang sering tak sesuai presisi
Jauh dari kata ekpektasi
Sebab, otaknya terlalu ambisi
Namun, jiwanya krisis ketar ketir pada takdir

Ayah,
Anakmu lari-lari tak beraturan
Mencari berlian yang mahalnya bukan kepalang
Padahal, hasilnya belum tentu menang
Namun, engkau selalu menjadi suporter andalan
Terima kasih, ayah jagoan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline