Dewasa ini cuaca ekstrem kian terasa. Berbagai perubahanpun terjadi pada setiap aspek alam. Adanya cuaca ekstrem mengakibatkan perubahan iklim dan bencana lainnya. Selain terjadi karena faktor alam, perubahan iklim juga dipengaruhi faktor lingkungan. Dimana kerusakan lingkungan, baik yang terjadi akibat bencana alam ataupun ulah manusia, merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri jika belakangan ini banyak bencana hidrometeorologi yang terjadi akibat cuaca ekstrem yang semakin menjadi.
Berbicara mengenai bencana hidrometeorologi, istilah ini mungkin masih cukup asing bagi masyarakat. Masyarakat awam masih bingung apa itu bencana hidrometeorologi dan apa-apa saja jenisnya. Padahal bencana-bencana tersebut telah menjadi ancaman yang harus diwaspadai dan cepat dilakukan upaya antisipasi atau mitigasi. Untuk itu perlu adanya informasi lebih lanjut terkait bencana hidrometeorologi. Berikut penjelasan mengenai apa itu bencana hidrometeorologi, apa saja jenisnya, dan bagaimana antisipasinya.
Apa itu Bencana Hidrometeorologi?
Dilansir dari Leaflet Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terbit pada 2019, bencana hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi). Bencana tersebut dapat menyebabkan hilangnya nyawa, cedera atau dampak kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Faktor yang menyebabkan adanya bencana hidrometeorologi adalah cuaca ekstrem. Fenomena cuaca ekstrem ini merupakan akibat dari pemanasan global, perubahan iklim, ataupun perubahan lingkungan. Dimana fenomena ini menyebabkan anomali pada parameter meteorologi yang mengakibatkan perubahan iklim. Perubahan tersebut berupa perubahan suhu dan kelembaban udara, perubahan angin, dan peningkatan/penurunan curah hujan.
Contoh Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi berkaitan dengan anomali dari parameter meteorologi yang ada. Anomali ini diakibatkan oleh cuaca ekstrem atau perubahan iklim. Contoh bencana hidrometeorologi yaitu badai siklon tropis, badai petir, badai es, tornado, curah hujan ekstrem, banjir, embun dan suhu dingin. Setidaknya ada 8 bencana hidrometeorologi yang cukup sering terjadi di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
- Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu lokasi tertentu. Curah hujan ekstrem merupakan curah hujan dengan intensitas tinggi melebihi batas atas curah hujan biasanya. Dimana pertumbuhan awan konvektif (cumulonimbus) merupakan pemicu hujan ekstrem.
Angin Kencang
Angin adalah udara yang bergerak dari wilayah dengan tekanan udara yang lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara yang lebih rendah. Angin kencang merupakan naiknya kecepatan angin lebih dari 27,8 km/jam.Puting Beliung
Puting beliung adalah angin-angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit hingga beberapa menit. Fenomena ini umumnya terjadi pada pergantian musim hujan ke musim kemarau (pancaroba).