Barisan kata di penghujung kisah Mengurungkan niatku merayumu kembali.bersama meyapa pagi, menceritakan pengalamanku yang diterpa buruknya hari.
Sungguh begitu singkat kisah yang penuh arti, dan kini Seakan hidup tak lagi bertujuan setelah kau hembuskan kata yang sangat meragukan "Jalani aja".
Hari-hari patah bersama rintik hujan
Waktu ke waktu ku terus berjalan
Menyusuri kehidupan tanpa kenyamanan.
Kenyataan mulai sedikit memilukan
bahkan lebih buruk dari penolakan.
kau adalah realita dalam khayalanku
Meski tak sepenuhnya menyerupai.
Enggan membawamu larut dalam romansa
Sebab kau terlalu indah untuk menanggung beban retorika.
Jangan, aku tak mau kau terjerumus dalam dinamika rindu.
Biar aku, memang sudah seharusnya aku berada di sana.
Ditusuk dan dicabik-cabik oleh segelintir kenangan.
Sudah tak usah terlalu dipikirkan
Karena ini hanya pernyataan si pecundang yang mencoba menarik perhatian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H