Lihat ke Halaman Asli

Alfajri Ridho pasaribu

Berusaha meninggalkan jejak kehidupan walau itu hanya berbentuk tulisan

Setitik Kenangan Sisakan Rindu Mendalam

Diperbarui: 15 Februari 2020   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barisan kata di penghujung kisah Mengurungkan niatku merayumu kembali.bersama meyapa pagi, menceritakan pengalamanku yang diterpa buruknya hari.

Sungguh begitu singkat kisah yang penuh arti, dan kini Seakan hidup tak lagi bertujuan setelah kau hembuskan kata yang sangat meragukan "Jalani aja".

Hari-hari patah bersama rintik hujan
Waktu ke waktu ku terus berjalan
Menyusuri kehidupan tanpa kenyamanan.

Kenyataan mulai sedikit memilukan
bahkan lebih buruk dari penolakan.

kau adalah realita dalam khayalanku
Meski tak sepenuhnya menyerupai.
Enggan membawamu larut dalam romansa
Sebab kau terlalu indah untuk menanggung beban retorika.

Jangan, aku tak mau kau terjerumus dalam dinamika rindu.
Biar aku, memang sudah seharusnya aku berada di sana.
Ditusuk dan dicabik-cabik oleh segelintir kenangan.

Sudah tak usah terlalu dipikirkan
Karena ini hanya pernyataan si pecundang yang mencoba menarik perhatian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline