Dalam pemilu kepala daerah, isu-isu lokal sering menjadi penentu utama keberhasilan kandidat. Salah satu isu krusial yang diduga memengaruhi kekalahan Erzaldi Rosman dalam pilkada melawan Hidayat Arsani adalah permasalahan timah di Bangka Belitung.
Sebagai salah satu sumber daya alam utama di wilayah ini, tambang timah memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat. Namun, polemik pengelolaan sektor ini kerap menimbulkan ketidakpuasan publik.Erzaldi, yang menjabat sebagai pemimpin sebelumnya, menghadapi kritik terkait kebijakan pengelolaan tambang timah.
Isu utama yang sering diangkat adalah eksploitasi yang dinilai tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat lokal, kerusakan lingkungan yang semakin parah, dan kurangnya transparansi dalam pengelolaan sektor ini. Ketidakpuasan ini memberikan celah bagi Hidayat Arsani untuk membangun narasi alternatif yang lebih populis dan dekat dengan aspirasi masyarakat kecil.
Hidayat Arsani memanfaatkan isu tersebut dengan berjanji untuk membawa perubahan yang lebih berpihak pada masyarakat. Strategi ini mampu menarik simpati dari para pemilih yang merasa dirugikan oleh kebijakan sebelumnya. Pendekatan Hidayat yang terkesan lebih tegas dan langsung dalam menyoroti permasalahan tambang timah, terutama dampak lingkungannya, membuatnya lebih relevan di mata masyarakat.
Selain itu, permasalahan ini juga membuka ruang bagi kampanye hitam yang menyudutkan Erzaldi. Kebijakan tambang timah yang ia implementasikan selama masa jabatannya diserang habis-habisan, baik melalui media sosial maupun percakapan publik. Hal ini, ditambah dengan sentimen anti-pemerintah yang muncul dari kelompok masyarakat tertentu, membuat posisi Erzaldi semakin sulit untuk dipertahankan.
Tidak hanya itu, faktor ekonomi juga menjadi aspek penting. Banyak masyarakat Bangka Belitung merasa bahwa pengelolaan timah selama masa kepemimpinan Erzaldi belum mampu mengatasi kesenjangan ekonomi. Pendapatan dari sektor ini dianggap tidak cukup mendongkrak kesejahteraan rakyat kecil, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor tambang rakyat.
Dengan berbagai faktor tersebut, isu tambang timah menjadi salah satu penyebab utama yang membuat Erzaldi kehilangan basis dukungan signifikan. Hidayat Arsani, yang mampu membaca aspirasi publik dan menawarkan janji perubahan, berhasil memanfaatkan situasi ini untuk meraih kemenangan.
Ke depan, permasalahan timah tetap menjadi tantangan besar bagi siapa pun yang memimpin Bangka Belitung. Pemimpin terpilih harus mampu menemukan solusi yang adil, berkelanjutan, dan benar-benar berdampak positif bagi masyarakat lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H