Lihat ke Halaman Asli

November yang Sama

Diperbarui: 16 November 2023   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Novemberku tahun ini rasanya akan sama persis dengan Novemberku tahun lalu: Aku keluar dari pekerjaan paruh waktuku sebagai barista dan kemudian mengisi hari-hariku yang senggang dengan menonton film. Kebetulan, di bulan itu sedang ada Festival Film Dokumenter yang mana seluruh filmnya ditayangkan secara gratis. Setelah FFD, rupanya ada festival film lagi dengan skala yang lebih besar, yakni JAFF (Jogja-NETPAC Asian Film Festival). Kali ini tidak semua film ditayangkan secara gratis. Film-film berdurasi panjang biasanya ditayangkan di studio bioskop dan berbayar, sedangkan film-film alternatif yang durasinya pendek beberapa ditayangkan secara layar tancap dan gratis.

November ini, JAFF kembali diadakan. Sayangnya, FFD tidak. Tapi tidak apa-apa, JAFF menurutku sangat menyenangkan. Aku juga sudah keluar dari pekerjaan paruh waktuku lagi. Menonton film yang diputar di festival adalah caraku mengisi kepengangguran ini. Aku juga berencana mengikuti diskusi ataupun talkshow yang ada, sama seperti tahun lalu.

Sekarang kita tahu, kesamaan Novemberku tahun ini dengan tahun lalu ada pada keadaanku yang menganggur dan menyibukkan diri dengan mengikuti keseruan festival film. Tapi, apakah itu saja? Aku mencoba menggali-gali lagi dan aku tidak menemukan lagi kesamaannya. Dan memang semoga begitu. K

Kenapa?

Coba bayangkan jika ada banyak hal yang sama antara November tahun lalu dengan tahun ini. Bukankah pada beberapa titik bisa diartikan bahwa kita tidak banyak berubah? Jika dalam waktu setahun tidak ada perubahan maka seharusnya ada sesuatu yang salah. Kau mestinya sering dengar pepatah 'Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin'. Kata yang dipakai adalah 'hari', bukannya 'bulan' atau bahkan 'tahun'. Artinya kemembaikan memang harusnya terprogres setiap hari. Arti lainnya adalah jangan sampai kita tidak berkembang, tidak membaik dari kita di masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline