"Bikin Meal Plan ternyata bisa bantu keuangan jadi makin transparan. Cocok juga buat tim yang bosen masakan itu-itu aja,"
Semenjak menikah dan punya rumah sendiri, aku merasakan finansial punya peranan paling penting dalam rumah tangga. Terlebih lagi seorang perempuan dituntut untuk menjadi direktur keuangan yang harus teliti dan cermat mengelola.
Dan konon katanya ujian 5 tahun pertama pernikahan adalah sisi ekonomi. Aku membenarkannya, karena pada tahun pertamaku yang saat itu belum belajar finansial akibatnya pengeluaran membengkak hingga berkali-kali lipat.
Padahal posisi saat itu yang bekerja hanya suami, aku masih menjadi beban yang menghabiskan.
Tahun kedua, mulai belajar dari kesalahan di tahun pertama. Aku mulai bekerja di sebuah media. Sekaligus belajar mengatur keuangan karena sudah punya gaji sendiri.
Dan salah satu yang membantuku untuk mengelola keuangan keluarga adalah bikin Meal Plan tiap Minggu. Jadi kebutuhan dapur tidak terlalu membengkak sehingga tidak membuang banyak bahan makanan yang tak terpakai.
Selain keuangan jadi semakin tertata, bikin Meal Plan atau perencanaan menu makanan keluarga selama satu Minggu juga cocok untuk kami berdua yang selalu bosan dengan menu yang sama tiap Minggu.
Misalkan satu minggu, tumis singkong, oseng tempe, ayam goreng, jadi untuk Minggu depannya harus berbeda. Ya maklum saja, karena nafsu makanku dan suami yang kurang, jadi harus punya cara biar bisa makan lahap.
Meal plan yang rutin kubuat sejak tahun lalu ternyata juga berguna saat Ramadan seperti bulan ini. Ada beberapa pengeluaran yang tak penting jadi bisa ditekan.
Seperti halnya belanja mingguan jadi lebih tertata, terutama untuk menu berbuka puasa dan sahur.