Lihat ke Halaman Asli

Naufal Alfarras

TERVERIFIKASI

leiden is lijden

Potensi Membangun Kerja Sama Digital dengan Korsel

Diperbarui: 12 Juli 2019   10:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: techno.okezone.com

Sebagai negara maju di kawasan Asia maupun global, sektor digital Korea Selatan masuk jajaran kelas atas dunia saat ini. Kesuksesan dalam negeri yang dicapai menjadi pertimbangan otoritas setempat dalam memajukan era digitalisasi.

Korea Selatan mulai menaruh minat dengan Indonesia dalam membangun kerjasama digital. Otoritas setempat menilai bahwa sektor digital Indonesia memiliki prospek cerah hingga beberapa dekade mendatang.

Agensi konten kreatif di Korea Selatan memutuskan menjalis kerjasama dengan Indonesia di bidang perusahaan rintisan atau startup. Total 26 startup asal Indonesia dan Korea Selatan mulai dari sektor fintech hingga medis.

Pada sektor medis nantinya akan lebih mandiri dengan sokongan startup dimana pasien yang mengalami keluhan kesehatan akan memperoleh perawatan terpadu beserta kemudahan didalamnya.

Pengakuan terhadap perkembangan digital Indonesia yang masif dapat dilihat dengan berbagai bentuk kerjasama erat antar keduanya. Hal tersebut tentu akan membawa dampak positif.

Salah satunya dimana otoritas Negeri Ginseng yang memberikan kemudahan bagi warga Indonesia dalam mengurus visa kunjungan. Pengajuan Electronic Group Visa dan Group Visa dapat dinikmati dengan lebih mudah.

Sistem daring dalam Electronic Group Visa akan lebih memudahkan warga Indonesia yang bertempat tinggal di luar Jakarta karena persyaratan dapat diurus tanpa perlu datang ke ibukota.

Sama seperti Electronic Group Visa, pengajuan Group Visa minimal satu kelompok yang terdiri dari lima orang. Kelompok ini wajib memiliki jadwal keberangkatan dan kedatangan sama, rencana kunjungan sama, serta dengan maskapai yang sama.

Pengajuan Group Visa dilakukan di Korea Visa Application Center (KVAC) di Lotte Shopping Avenue, Jakarta. Kedua jenis visa ini membebaskan pelampiran dokumen keuangan saat mengajukan visa kunjungan.

Upaya tersebut dilakukan dengan harapan meningkatkan minat wisatawan asal Indonesia dalam melakukan kunjungan baik dalam rangka studi banding maupun melepas penat sejenak.

Dalam persaingan di dunia siber, Indonesia perlu menimba ilmu dengan negara yang selangkah lebih maju. Kemajuan teknologi dan informasi Seoul menjadi rekan kerja yang tepat bagi Jakarta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline