Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Janji

Diperbarui: 22 April 2017   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: https://www.visionpt.com.au

Aku mengecek kembali HP milikku.

Ada sebuah pesan masuk ke dalamnya. Saat mengetahui siapa pengirimnya aku tak lagi mempedulikannya. Sudah beberapa hari ini, dia mengirimkan pesan yang sama tapi tak pernah kubalas. Membiarkannya saja berada di inboxku tanpa ada sedikit niat untuk membukanya. Entah itu pesan penting atau tidak, aku tak lagi peduli.

“Hei, bro.”

Aswan datang dan menyalamiku.

“Loe mau ikutan jalan ke Museum nggak waktu long weekend besok?” ajaknya.

“Sama siapa aja?”

Aswan kemudian menyebutkan empat nama yang tak asing bagiku. Aku kemudian sejenak berpikir, mengingat-ingat apakah ada janji di weekend ini. Setalah kukira tidak ada, aku mengiyakan tawaran darinya.

“Okey, jam 8 pas kita kumpul depan kantor ya…”

***

Keesokan harinya.

Aku sudah bersiap sejak pagi. Mandi pukul tujuh, sarapan sebentar di warung sebelah kosku, dan berangkat ke kantor pukul setengah delapan. Aku memarkirkan motorku di depan kantor kami. Aku melihat banyak orang-orang sedang melakukan jogging di kawasan kantor kami yang cukup asri ini. Kadang aku melakukan hal yang sama ketika badanku merasa pegal. Aku segera mengambil sepatu lariku dan mengitari jalanan depan kantor sekitar 2 putaran – itupun aku sudah ngos-ngosan.

Aku melihat jam di HP ku. Waktu menunjukkan pukul 7.45 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline