Lihat ke Halaman Asli

Ayah di Masa Lalu (Part 2 of 3)

Diperbarui: 24 April 2016   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Part II

Masa Lalu

[caption caption="(Gambar: www.indonesia-heritage.net)"][/caption]Kami menemukannya tergeletak di jalan

Aku mendengar suara orang berbisik-bisik di dekatku, tapi aku tidak tahu itu siapa. Aku pun perlahan membuka mataku.

Di mana ini?

Aku melihat ke sekelilingku, tampak ranjang-ranjang putih berjajar di depanku. Aku mencium bau obat-obatan yang menyengat sekali di ruangan ini. Ini pasti di rumah sakit. Kenapa aku sampai terbaring disini?

Tapi sepertinya ada yang aneh. Penampilan-penampilan orang dan situasi di tempat ini tidak sama dengan yang kuketahui selama ini. Semua terlihat begitu kuno. Pakaian-pakaian yang orang gunakan modelnya nampak sangat jadul, TV  yang ada di atas meja masih cembung dan berwarna hitam putih. Pemandangan seperti ini nampak seperti di era 80-an.

Seorang bapak berseragam cokelat-cokelat mendatangiku perlahan. Sepertinya dia polisi walaupun seragamnya nampak sedikit berbeda dengan seragam polisi yang ku kenal. Sebelum sang bapak berbicara, aku menyadari sesuatu yang ganjil. Sontak saja aku berteriak..

“KENAPA INI!”

“KENAPA TUBUHKU MENGECIL?”

Bapak polisi yang mendekatiku kemudian memandangku keheranan. Ia kemudian menenangkanku yang sedang syok berat saat mengetahui tubuhku mengecil menjadi anak seumuran 6 tahunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline