Lihat ke Halaman Asli

Aleysius H. Gondosari

Peneliti dan Praktisi Terapi Energi 5 Elemen. Buku yang sudah ditulis:

Terapi Pernapasan 5 Elemen: Pernapasan Bayi dan Orang Dewasa

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bayi melakukan pernapasan 5 elemen, dan umumnya masih melakukannya sampai usia 5 tahun. Pada saat itu, perkembangan bayi sangat pesat. Tetapi dengan bertambahnya umur, pola pernapasan berubah. Pada orang dewasa, pola pernapasan telah menjadi pernapasan 1 elemen, yaitu elemen Bumi.

Pernapasan 5 Elemen pada Bayi

Ketika masih di dalam perut sang ibu, bayi sudah mulai melakukan pernapasan dengan 1 elemen pada saat berusia 1 bulan, yaitu elemen Air. Pada saat ini, kesadaran Pikiran Astral mulai aktif dan mulai bisa merasakan komunikasi dari sang ibu.

Kemudian bayi mulai melakukan pernapasan 2 elemen ketika berusia 2 bulan, yaitu elemen Air dan Api.Pada saat ini, kesadaran Pikiran Kausal mulai aktif dan mulai bisa merasakan emosi positif sang ibu.

Bayi mulai melakukan pernapasan 3 elemen ketika berusia 3 bulan, yaitu elemen Air, Api, dan Udara. Pada saat ini, kesadaran Hati mulai aktif, dan mulai bisa merasakan kasih sayang dari sang ibu.

Selanjutnya, ketika berusia 4 bulan, bayi mulai belajar melakukan pernapasan 4 elemen, yaitu elemen Air, Api, Udara, dan Eter. Pada saat ini, kesadaran Jiwa mulai aktif, dan bayi mulai memiliki kesadaran spiritual.

Akhirnya, ketika berusia 9 bulan 10 hari, bayi pun lahir dan kemudian menangis agar bisa mulai bernapas dengan 5 elemen, termasuk elemen Bumi. Pikiran fisik bayi mulai aktif, bayi mulai mengenal dunia fisik, dan memulai aktivitas fisiknya.

Kemampuan pernapasan 5 elemen ini berlangsung terus hingga bayi menginjak usia 5 tahun. Karena pernapasan berhubungan dengan energi, bayi juga memperoleh Energi 5 Elemen yang optimal sampai usia 5 tahun.

Pernapasan pada Orang Dewasa

Setelah usia 5 tahun, perlahan-lahan kemampuan pernapasan 5 elemen berkurang menjadi 4, 3, 2, dan akhirnya 1 elemen ketika dewasa. Hal ini dipengaruhi oleh lingkungan fisik di sekitar kita, sehingga kita cenderung untuk berpikir, melihat, dan merasakan segala sesuatu secara fisik yang berdasarkan logika. Selain itu, stres, emosi negatif, dan kata-kata negatif juga ikut menyebabkan perubahan ini.

Hal ini menyebabkan orang dewasa tidak bisa memperoleh Energi 5 Elemen secara optimal, karena pola pernapasannya telah berubah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline