Senin, 2 Februari 2015 Pukul 09.45 s.d 11.45 WIT bertempat di Gor Cenderawasih, Jln. Samratulangi, Kota Jayapura, telah dilaksanakan kegiatan Pembukaan Seminar Hari Pekabaran Injil ke-160 Tahun 2015. Kegiatan yang diselenggarakan oleh persekutuan gereja-gereja di tanah Papua (PGGP) ini dalam rangka memperingati Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua yang jatuh setiap tanggal 5 Februari. Seminar tersebut dibuka dengan tema “Injil adalah Kekuatan Allah” dan dihadiri ± 200 umat kristiani di Jayapura.
Tanggal 5 Februari merupakan hari bersejarah bagi jutaan umat Kristiani di Tanah Papua karena pada tanggal tersebut adalah hari masuknya Pekabaran Injil di Tanah Papua. Injil pertama kali masuk di Pulau Mansinam, Teluk Doreh di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat (dulu Papua), pada 5 Februari 1885 lalu. Injil masuk melalui dua misionaris asal Belanda dan Jerman, yakni Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler.
Pekabaran Injil pada dasarnya merupakan satu bagian yang menjadi tanggung jawab seluruh orang Kristen, sebab Kristus sendiri hadir di tengah dunia dalam rangka memberitakan Injil kepada dunia. Kehadiran-Nya di dalam dunia dihayati sebagai usaha untuk memberitakan Injil.
Dengan perayaan ini juga, para tokoh agama mengharapkan agar ditahun ini masyarakat Papua menjadi lebih baik dari sebelumnya. Harapan lainnya, untuk saudara kita di gunung maupun di kota yang masih sering melakukan teror maupun gangguan keamanan lainnya selama ini, agar dapat merubah hati dan pikiran untuk kembali kejalan yang benar.
Karena sesungguhnya Tuhan itu tidak menyukai kekerasan. Diharapkan dengan momen ini, saudara-saudara kita tersebut dapat kembali bersama-sama membangun Papua yang damai menuju kesejahteraan.
Hadir dalam acara tersebut :
·T.E.A Hery Hery Dosinaen, SIP (Sekda Provinsi Papua)
·Pdt. Albert Yoku, S,Th (Ketua sinode GKI Papua)
·Pdt. Dr. Benny Giay (Pdt. Gereja Kingmi Papua)
·Dr. Edward Idefonso (pengisi ceramah)
·Pdt. Dr. James Wambrauw M.Th
·Pdt. Alex Auparay, S.S
·Pdt. Willem F. Litar, S.Th, M.H (ketua Klasis Jayapura)