Lihat ke Halaman Asli

Pendekar Saham

Pengamat Sosial, Politik, Pendidikan, Teknologi

Review Tablet: Acer Iconia Tab A500

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluncuran perdana produk sabak elektronik (tablet/pad) berbasis Google Android 3.0 HoneyComb di Indonesia ternyata dipelopori oleh Acer Iconia Tab A500, mendahului peluncuran Asus Transformer yang sempat didengang-dengungkan akan meluncur terlebih dahulu di pasar tanah air.

Pameran peluncuran berikut penjualan perdana produk Acer Iconia Tab A500 ini, diadakan di ground floor Senayan City, mengambil lokasi yang sama persis dengan saat peluncuran perdana produk Apple iPhone 4 di Indonesia beberapa waktu yang lalu.

Sayangnya waktu peluncuran nyaris berbarengan dengan waktu terjadinya KTT ASEAN di Jakarta, sehingga waktu peluncuran dari mulai tanggal 6 sampai dengan 8 Mei 2011 terasa kurang mengigit karena bentrok dengan acara-acara jamuan KTT yang berlangsung dari tanggal 7 Mei hingga 8 Mei 2011, sehingga banyak calon pengunjung potensial memilih tidak hadir ataupun menghindar karena takut terjebak macet, apalagi pada sore hingga malam hari Sabtu 7 Mei 2011 Jakarta dilanda hujan lebat dan angin kencang.

Namun demikian, penulis menyempatkan diri menghadiri acara peluncuran dan pameran tersebut pada hari Minggu 8 Mei 2011. Dan dari waktu yang hanya sebentar itu kurang dari 2 jam, penulis mendapatkan beberapa kesan dari produk tersebut:


  1. Dari sisi harga, produk yang dibanderol dengan harga promosi pameran 4.59 juta rupiah untuk kapasitas 32 GB memiliki cukup daya saing, apalagi ditunjang oleh memori sebesar 1GB dan prosesor dual core Nvidia Tegra 2 250 yang cukup powerfull dan sistem operasi Google Android 3.0 HoneyComb yang dioptimalkan untuk penggunaan processor tablet dual core.
  2. Dari sisi performa, sangat mengesankan, produk ini sangat cepat dan responsif baik pada saat demo game, pemutaran video maupun menjalankan berbagai aplikasi. Hal ini karena prosesor Nvidia memang memiliki performa yang cukup mumpuni untuk menjalankan program-program yang sangat haus daya kerja. Namun demikian, prosesor ini meskipun memiliki kemampuan 42MFLOPS dalam hal komputasi, namun belum dapat mengalahkan prosesor Apple A5 pada produk iPad 2. Oleh karena itu pengenaan harga sebesar 4.59 juta rupiah sudah tepat, dan sebaiknya jangan dinaikan pada tingkat harga normal di angka 5 juta rupiah, karena jika iPad 2 masuk, maka daya saing produk Acer ini akan hilang karena menjadi kemahalan. Satu hal yang perlu dicatat, berdasarkan informasi dari beberapa sumber, kemampuan putar video 1080p full HD baru bisa dicapai setelah Q2 tahun ini karena masih dalam tahap penyempurnaan software media playernya, hal ini dikarenakan belum ada media player yang 100 persen support kemampuan grafis Nvidia Tegra 2.
  3. Dari sisi kamera dan video, produk ini tergolong biasa saja meskipun mengemas kamera 5 megapixel di belakang dan 2 megapixel di bagian muka. Entah mengapa, nampaknya Acer terburu-buru mengemas produk ini agar tidak kehilangan momentum peluncuran, sebab nampaknya kamera kurang dioptimalkan, padahal ponsel pintar jenis LG Optimus 2X yang mengemas prosesor yang sama memiliki kemampuan sedikit lebih baik. Begitu pula dengan Samsung Galaxy Tab 10 versi tebal, nampak lebih baik secara spesifikasi.
  4. Dari sisi ergonomik, penulis merasa nyaman memegang tablet ini, kurang lebih sama rasanya dengan memegang iPad2, namun produk ini nampaknya sedikit lebih ringan. Namun penulis tidak tahu persisnya, hanya berdasarkan perasaan saat memegang.
  5. Dari sisi daya tahan baterai, produk ini berdasarkan informasi dari berbagai situs, nampaknya hanya memiliki daya tahan kurang lebih 6 jam 55 menit, hanya sedikit lebih baik ketimbang Samsung Galaxy Tab edisi pertama, namun kalah jauh daya tahannya jika dibandingkan dengan iPad 1, apalagi iPad2.
  6. Portabilitas, produk ini memiliki portabilitas yang sangat luwes, dari mulai HDMI hingga USB. Namun sangat disayangkan, karena produk ini bukan mengemas modem 3G dan hanya WiFi, seharusnya memiliki kemampuan koneksi dengan modem USB, namun ternyata berdasarkan info dari penjual, produk ini hanya bisa terkoneksi ke internet menggunakan modem WiFi seperti halnya iPad WiFi.


Demikian sekilas review dari produk ini, karena keterbatasan waktu dan dikejar-kejar jam macet KTT, maka penulis tidak bisa berlama-lama mereview produk ini. Semoga informasi ini cukup bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline