Lihat ke Halaman Asli

Alex Palit

jurnalis

Kasus Wadas Jadi Ingat Lagu "Bongkar" Swami

Diperbarui: 13 Februari 2022   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iwan Fals - Sawung Jabo (foto Alex Palit)

Kasus yang melanda di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo - Jawa Tengah, mengingatkan kembali pada lagu berjudul "Bongkar": Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang. 

Lagu ciptaan Iwan Fals dan Sawung Jabo, di album Swami I, dirilis tahun 1990, pada rezim pemerintahan Soeharto, sarat dengan kritik sosial yang bercerita tentang terjadinya ketidakadilan, penindasan, dan kesewenang-wenangan terhadap pemaksaan kehendak yang dilakukan atas nama hegemoni kekuasaan.

Ternyata kisah lagu ini tetap mengabadi pada sebuah rezim pemerintahan yang masih diwarnai oleh terjadinya ketidakadilan, penindasan, dan kesewenang-wenangan atas nama hegemoni kekuasaan sebagai sebuah potret realitas sosial.

Di sini saya sengaja tidak ingin masuk jauh lebih dalam apa sesungguhnya realitas sosial yang terjadi pada kasus dehumanisasi di Wadas.

Seperti di judul tulisan, kasus Wadas jadi ingat lagu "Bongkar" Swami. Tinggal bagaimana kita menarik relasi, adakah dari apa yang tersurat dan tersirat dari nyanyian lagu "Bongkar" sebagai kisah realitas sosial yang kini melanda di Wadas.  

Kalau cinta sudah dibuang     

Jangan harap keadilan akan datang

Kesedihan hanya tontonan

Bagi mereka yang diperkuda jabatan

Oh o ya o ya bongkar...!!!

Oh o ya o ya bongkar...!!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline