Rasa sedih itu juga menyelinap dalam diri penyanyi Hengky Supit yang kini berdomisili di Belanda, lantaran tahun ini tidak ada acara 17 Agustusan di KBRI Den Haag, kegiatan perayaan HUT RI ke-76. "Kita bisa menyaksikan upacara detik-detik proklamasi secara online lewat situs KBRI Den Haag," kata peraih the best vocalist the best vocalist -- Festival Rock se-Indonesia VI.
Hengky mengaku, terakhir mengisi acara hiburan perayaan kemerdekaan Indonesia pada tahun 2017 di acara pesta rakyat yang dilaksanakan di Broodjes Fabriek Den Haag. "Saya dan band saya The Tuning Band biasanya mengisi acara hiburan di Belanda," ujarnya. Biasanya acara hiburan musik tari dan budaya dilaksanakan di Belanda di bulan september minggu ke dua, sambungnya.
"Kalau mengingat perayaan kemerdekaan di Indonesia, menimbulkan perasaan kangen pada masa masa kecil. Seperti lomba makan kerupuk atau memanjat pohon pinang untuk mendapatakan hadiah yang digantung di atas pohon pinang tersebut. Lucu, seru dan sangat berkesan" kenangannya. Hengky juga mengaku pernah meraih juara kedua lomba balap karung waktu di Palu, pada saat masih kecil dahulu.
Menurut Hengky, momentum 17 Agustusan selalu membangkitkan kembali kenangan romantisme nostalgia tentang Indonesia sangat melekat di masyarakat Indonesia yang berada di Belanda, termasuk saya," ungkapnya. "Persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia yang ada di Belanda sangat kuat, maklum kita semua berada di perantauan," sambungnya.
Hengky pun berharap dengan momentum perayaan kemerdekaan Indonesia lebih menggalang persatuan sebagai bangsa yang besar dan kuat, sekaligus bisa saling mengulurkan tangan satu dengan yang lain, terutama dalam masa Pandemi ini.
Pria kelahiran Palu -- Sulawesi Tengah, 28 Desember 1969, anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan Chris Supit dan Roswaty Kariono, yang sejak tahun 1989 hijrah ke Amsterdam -- Belanda, menempuh kehidupan di kampung halaman sang istri Nathalie Kollmann. Mulai saat itulah Hengky mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga di Negeri Kincir Angin.
"Saya harus cari pekerjaan dan bekerja untuk kebutuhan hidup, karena tidak mungkin mengandalkan kebutuhan hidup dari musik, apalagi saat itu saya harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang jelas beda dengan di Indonesia, jadi saya harus fight," jelas Hengky. Dari hasil pernikahan dengan Nathalie Kollmann, Hengky dikaruniahi tiga anak yaitu Kim Tita Supit, Levi Chris Supit dan Bo Job Supit.
Meski kesehariannya banyak disibukkan oleh aktivitas pekerjaan dan urusan rumah tangga, Hengky mengaku tak bisa meninggalkan dunia musik yang sudah ia geluti semenjak kecil. Disela-sela kesibukannya dengan urusan pekerjaan dan keluarga, Hengky memanfaatkan waktu luangnya tetap bermusik. Dan kini selain bernyanyi juga merangkap sebagai pemain gitar.
Dalam kiprah di dunia musik, selain pernah memperoleh predikat the best vocalist -- Festival Rock se-Indonesia VI, saat gabung sebagai vokalis Whizzkid. Hengky sempat bersolo karir dan meraih sukses dengan melejitnya single lagu berjudul Bila Engkau Izinkan yang musiknya digarap oleh Toto Tewel, lewat album Top Ten Indonesia Rock Vocalist (1994) yang diproduseri Log Zhelebour (Logiss Record). Berikutnya di tahun 1995, Hengky Supit merilis solo album berjudul Isi Hati di bawah label Musica Studio.
Saat di Belanda, dengan beranggotakan Hengky Supit (vokal & gitar), Prima Asmara (bas) dan Jaap Lubbers (vokal & dram), membentuk The Tuning Band, trio ini manggung di beberapa kafe di Amsterdam. Grup band ini sempat mengalami perubahan formasi di mana posisi Jaap Lubbers digantikan Rio Bakara, dan ketambahan personil Heri Sasmito (vocal dan rythm gitar).
Tahun 2013, Hengky merilis album berlirik bahasa Inggris bertajuk Crazy Monkey. Disusul di tahun 2018, kembali merilis album bertajuk Hengky Supit -- Sepayung Berdua. Album ini dipasarkan lewat iTunes, Spotify, dan platform penjualan lagu online lainnya. Album ini tak lain adalah ekspresi kerinduannya untuk kembali menyapa penggemarnya bahwa Hengky Supit masih ada dan masih eksis.