Kiprah bermusik pria kelahiran Pati -- Jawa Tengah, 28 Juni 1957, bernama Bambang Hernowo, sudah digeluti sejak bersekolah di SMA Kanisius, Pendowo -- Magelang, tahun 1973, bermain gitar dan bernyanyi koor. "Dari situ saya diajak main di Fancy Group sebagai vokalis, dan pemain biola di Sipur, seni tempur angkatan darat," kenangnya.
Setamat SMA (1976), meneruskan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana -- Denpasar, Bali. Perjalanan berkesenian Bambang Hernowo di Pulau Dewata pun berlanjut saat bertemu dengan penyair Umbu Landu Paranggi, di mana keduanya sempat mengisi acara di TVRI Denpasar. "Dia membaca puisi dan saya mengiringi dengan gitar sambil bernyanyi," ujarnya.
Di akhir tahun 1980, bertemu penyair Nurinwa Ki S. Hendrowinoto dan mengajak gabung di "Bengkel Musik Lembaga Seniman Bali". Kolaborasi antara Bambang dan penyair Nurinwa ini akhirnya melahirkan lagu yang kemudian dikemas album bertajuk Kepada Indonesia Negeriku, direkam oleh Golden Hand -- Surabaya.
Berikutnya diajak Manto gabung di Harley Angles. Dengan formasi Bambang Hernowo (vokal), Manto (gitar), Putu Indrawan (bas), Dodot (kibor) dan Nyoman Kabe (drum) mengikuti Djarum Super Rock Festival 1984, dan jadi juara pertama. Dan dua personil Harley Angels, Bambang Hernowo terpilih the best vocalist, Putu Indrawan the best bassit.
"Tahun 1985, Harley Angles juga mengikuti festival musik Super Rock Sandy di Bandung, pesertanya digabung antara senior dan junior, diantaranya ada Ucok Harahap, SAS Arthur Kaunang, Deddy Dores, Giant Step, Rawe Rontek, Harry Mukti, Nicky Astria. Di sini saya sebagai juara pertama best vocalist, Harry Mukti juara kedua dan Nicky Astria juara ketiga," kenangnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Bambang Hernowo. "Sebenarnya tahun 1990, saya juga sudah rekaman tiga lagu dengan Harley Angels. Tapi entahlah upaya Harley Angles untuk bikin album sering terkendala dan terhenti di tengah jalan. Atau ini memang sudah nasib Harley Angels tidak punya album" ujar vokalis Harley Angels.
Tahun 1990, Bambang bertemu Igor Tamerlan yang kemudian berlanjut berkolaborasi menggarap rekaman album Bali Vanilli (1991). Saat itu pula vokalis Harley Angels ini sempat merilis solo album berjudul Menara, diproduseri Handoko Kusuma (Harpa Record).
"Saya juga sempat masuk bikin album S.O.S (Saya Orang Susah) yang juga diproduseri oleh Handoko Kusuma. Ada tiga lagu yang sudah direkam, Selamatkan Negeriku, Luwe dan Bubar," ungkapnya. Sayangnya album inipun tidak sempat edar.
Saat menyinggung Harley Angles yang tidak punya album, "Sebenarnya tahun 1990, saya juga sudah rekaman tiga lagu dengan Harley Angles. Tapi entahlah upaya Harley Angles untuk bikin album sering terkendala dan terhenti di tengah jalan. Atau ini memang sudah nasib Harley Angels tidak punya album" ujarnya.
Vokalis Harley Angels juga mengaku masih memiliki beberapa lagu yang belum yang belum dipublikasikan. "Mudah-mudahan lagu-lagu ini dipublikasikan," harap the best vocalist -- Festival Rock se-Indonesia I (1984) yang kini berdomisili di Bandung.
Alex Palit, jurnalis musik, pernah bekerja Tabloid Musik ROCK. Penulis buku sejarah musik "Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour" (Penerbit Formasi, 2020).