Awalnya grup band ini bernama Primitive Rythm menjadi home band di sebuah bar bernama "Kayu Api" di kawasan Legian -- Bali. Dari Primitive Rythm mengganti nama menjadi nama Harley Angels yang diperkuat oleh Bambang Hernowo (vokal), Manto (gitar), Putu Indrawan (bas), Dodot (kibor) dan Nyoman Kobe (dram). Formasi inilah yang kemudian diundang promotor Log Zhelebour untuk mengikut Festival Rock se-Indonesia I (1984) dengan back drop panggung Djarum Super Rock Festival 1984, yang digelar di Stadion 10 Nopember -- Tambaksari, Surabaya, 14 April 1984, yang diikuti sekitar 30 grup band dari berbagai kota di Indonesia.
Alhasil, dengan membawakan lagu Soul Suvivor (Asia) dan Mama-nya Genesis, ditambah lagu pesan sponsor Djarum Super, grup band asal Denpasar - Bali inipun tampil memukau penonton dan dewan juri terdiri dari Achmad Albar, Ian Antono, Arthur Kaunang, Jelly Tobing, Abadi Soesman, dan juri perwakilan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian menobatkan Harley Angels sebagai juara pertama.
Sebagai juara pertama, selain mendapat trophy penghargaan, juga mengantongi hadiah sebesar Rp. 3 juta. Dan dua personilnya yakni Bambang Hernowo terpilih sebagai the best vocalist dan Putu Indrawan sebagai the best bassist.
Dan sebagai catatan, dari sepuluh kali penyelenggaraan Festival Rock se-Indonesia, Harley Angels adalah satu-satunya grup band dari luar Jawa yang berhasil tampil sebagai juara pertama festival musik rock yang digelar oleh Log Zhelebour.
Kemenangan Harley Angles di ajang festival rock membuat namanya langsung mengorbit di panggung rock tidak saja di Bali, juga mulai dikenal di kota-kota yang saat itu menjadi barometer rock seperti Surabaya, Malang dan Bandung, yang kemudian diikuti tawaran manggung dalam berbagai event pagelaran musik rock di sejumlah kota di Jawa. "Kita main lagu-lagu klasik rock, juga membawakan lagu-lagu karya sendiri," ungkap Manto.
Tapi sayang untuk urusan rekaman nasib Harley Angels kurang beruntung. Setidaknya kalau dibandingkan dengan grup band lainnya yang pernah menjuarai festival rocknya Log Zhelebour, hingga kini belum punya album. "Padahal waktu itu materi lagu kita sudah siap," kenang gitaris Harley Angels.
Ketambahan lagi, lanjut Manto, waktu itu masing-masing personil mulai disibukkan dengan aktivitas di luar Harley Angels, sehingga sulit untuk kumpul menyiapkan waktu masuk dapur rekaman. "Nyesel juga sih gak punya album. Padahal kesempatan untuk itu ada. Kita pernah ditawari Log untuk bikin album. Mungkin sudah nasib Harley Angels jadi band panggung saja yang nggak punya album" sesal Manto sambil tertawa.
Hal ini juga dibenarkan oleh Bambang Hernowo. "Sebenarnya tahun 1990, saya juga sudah rekaman tiga lagu dengan Harley Angles. Tapi entahlah upaya Harley Angels untuk bikin album sering terkendala dan terhenti di tengah jalan. Atau ini memang sudah nasib Harley Angels tidak punya album" ujar vokalis Harley Angels yang sempat merilis solo album berjudul Menara (1991).
Alex Palit, jurnalis musik, pernah bekerja Tabloid Musik ROCK. Penulis buku sejarah "Festival Rock se-Indonesia -- Log Zhelebour" (Penerbit Formasi, 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H