Lihat ke Halaman Asli

Alex Palit

jurnalis

Kepemimpinan Ratu Adil Bersenjatakan "Trisula Wedha"

Diperbarui: 16 Maret 2021   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dok Alex Palit

Bab akhir Jangka Jayabaya menyebutkan bahwa sosok Ratu Adil bersenjatakan "Trisula Wedha". Secara semiotik, mengartikan siapa pun itu sosok pemimpinnya haruslah dibekali atau membekali diri senjata "Trisula Wedha".

Yang dimaksud bersenjatakan trisula di sini merupakan simbolisasi penggambaran watak atau kepribadian seorang pemimpin yaitu memiliki kepribadian: benar, lurus dan jujur. Benar, bahwa seorang pemimpin harus berdiri di atas kebenaran dan demi kebenaran, bijak, adil, dan tidak berat sebelah. Lurus, menjalankan segala tugasnya sesuai aturan hukum yang ada. Jujur, tidak salah gunakan kuasanya jabatan.

Ketiga watak "Trisula Wedha" ini harus dipunyai oleh seorang pemimpin. Sekaligus menjadi ageman yang melekat dan menyatu pada diri seorang pemimpin, sehingga membentuk karakter utama "Ratu Adil", yaitu: benar, lurus, jujur.

Para kawula padha suka-suka

Amarga adiling Pangeran wis teka

Ratune nyembah kawula

Agegaman Trisula Wedha

Bener, lurus, jujur

Disebutkan pula, bahwa figurisasi Ratu Adil adalah sosok pemimpin merangkum tiga karakter kepemimpinan;

Pertama, berkarakter Satria Bayangkara yaitu sosok pemimpin yang memiliki kewibawaan dengan bersikap tegas, adil, mengayomi rakyatnya, juga berjiwa pemaaf terhadap lawan-lawan politiknya dengan spirit tepo seliro dan mikul dhuwur mendhem jero.

Kedua, berkarakter Satria Panandita adalah sosok pemimpin yang tidak korup, menjunjung nilai-nilai etika dan moralitas, religius, dan amanah dalam mengemban tugas demi kesejahteraan rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline