Lihat ke Halaman Asli

Alex Palit

jurnalis

Kekuasaan Itu Universum

Diperbarui: 15 Maret 2021   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dok Alex Palit

Dikatakan universum, dalam artian bahwa kekuasaan tidak lepas atau tidak bisa dipisahkan campur tangan dimensi alam semesta atau kosmologi. Sehingga menjadikan bahwa kekuasaan itu hadir sebagai sesuatu yang sakral.

Sebagaimana ditemui dalam budaya masyarakat Jawa, kekuasaan itu tidak sekedar sebagai sebuah legitimasi politis, di dalamnya juga melekat sesuatu yang agung, mulia, keramat, sakral, yang berasal dari "dunia Atas".

Kekuasaan dalam ajaran budaya Jawa mengandung dimensi metafisis yang terpancar dari energi kekuatan-kekuatan alam atau kosmos. Begitu halnya kekuasaan yang ada dalam diri seorang pemimpin tak lepas dari semua itu.

Secara konseptual, kekuasaan yang tertera dalam ajaran budaya Jawa berbeda dengan yang dipaparkan teori-teori Barat atau teori kekuasaan yang diperkenalkan oleh Machiavelli.

Kekuasaan dalam budaya Jawa adalah manifestasi universum. Ia akan bersemayam pada orang-orang terpilih yang mendapat "wahyu" dan memiliki daya "linuwih", maka terjunjung derajatnya untuk menyandang posisi pemimpin.

Di mana manifestasi "junjung derajat" itu sendiri merupakan perwujudan diangkatnya derajat seseorang di hadapan Sang Maha Kuasa, sekaligus terjunjungnya status sosialnya sebagai seorang pemimpin bertugas mengembang titah amanah yang diberikan kepadanya.

Termasuk adanya kepercayaan bilamana penerima "wahyu" ini dalam kepemimpinannya menyalahgunakan kekuasaannya, bertindak sewenang-wenang, berperilaku tidak adil, mandat itu akan ditarik kembali. Wahyu yang diterimanya akan hengkang meninggalkan dirinya, sebagaimana ditemui dalam kisah dunia perwayangan "Petruk Dadi Ratu". Itulah hukum alam.

Kisah "Petruk Dadi Ratu" adalah sebuah simbolisasi bagaimana masyarakat Jawa memaknai dunia kepemimpinan yang direpresentasikan lewat dunia perwayangan, di mana kekuasaan itu bersifat universum.

*) Artikel ini dicuplik dari buku "Ngaji Deling -- Ratu Adil", penulis Alex Palit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline