Lihat ke Halaman Asli

Penelepon Itu Nyaris Menipu Kami

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu sepulang mengajar saya menjemput si kecil yang masih dibangku kelas 1. Dalam perjalanan pulang tiba-tiba  telepon berdering. Motor kupinggirkan ke tepi jalan dan menerima  panggilan itu. Diujung telepon terdengar suara seorang wanita.

" mas, mas .....ini mas alex ya?' tanya si penelepon

" ya, benar.....saya alex...maaf dengan siapa saya bicara ( karena memang no hpnya belum disimpan)" balasku....

"...saya  eka....temannya sri , mas sekarang posisinya di mana ?..tanyanya

"  saya di jalan habis  jemput, si moris  sekarang lagi perjalanan pulang ke rumah"  jawabku

wah aku mulai berpikir dalam hati, apa  lagi yang terjadi dengan istriku, kok temannya menelepon aku pagi itu

"  bentar.........bentar mas, ini sri aja yang jelaskan," katanya...

wah agak lega hati aku, karena istriku ternyata masih bisa bicara berarti dia tidak mengalami hal - hal yang mengkhawatirkan.

" mas..mas  baru saja aku dapat  telepon dari seseorang yang mengaku dari kepolisian dan mengatakan kalau masnya  terlibat  narkoba,   dia meminta  sejumlah uang untuk  segera ditransfer via  atm.  dia ngotot untuk segera mendapatkan uang itu atau mas akan terus diproses. aku juga dengar ada orang yang dipukul dan meraung - raung kesakitan, tapi aku yakin itu bukan suara masnya."  kata istriku dengan suara agak parau.

Yang agak mengherankan kata istrik, mereka mengetahui nama lengkapku  dan  profesiku.  Mereka mengakatakan mungkin saja suami anda  dijebak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Untunglah  istriku tidak terhipnotis oleh percobaan pemerasan itu sehingga dia tidak mudah meng-amini permintaan para  pemeras itu.  Hal kedua lokasi dimana  istriku  bekerja tidak ada ATM  yang bisa digunakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline