Lihat ke Halaman Asli

Cidera Ligament, Apa yang Harus Dilakukan?

Diperbarui: 4 April 2017   16:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pasca  kecelakaan yang menimpa saya 3 minggu yang lalu, dimana lutut kiriku menghujam aspal dan menyebabkan cidera serius. Seminggu masih terasa, minggu kedua mulai bisa dibengkokan namun masih sering berasa nyeri. Pengalaman ini sempat saya tulis disini.

Awalnya saya merasa  sedikit lega ketika dokter dengan hasil  rotgen yang memperlihatkan  posisi  tulang tidak bergeser. dokter OT  menyedot cairan di dengkut kiri dan menyuntikan obat kedalamnya. Saat itu terasa jalan lebih ringan. Namun lewat  seminggu kemudian lutut masih kurang nyaman digunakan untuk berjalan. Pada saat membuka dan memasang celana masih terasa otot dibelakan lutut sakit dan  nyeri ditelapak kaki kiri.

Kemarin saya memutuskan untuk mencari second opinion ke dokter  OT yang lain.Dokter specialist  OT  ini memerikssa kondisi kaki saya. Dia  memeriksa dengkul dan menggoyangkan sambil bertanya  apakah terasa sakit. Saya tidak merasakan sakit,  kemudian dokter membengkokan lutut saya dan duduk diatas kedua telapak kaki. Tangannya menarik kedua kaki saya kedepan dan belakang secara bergantian.  Ok, pemeriksaan selesai.

Dokter menjelaskan kepada saya  ada urat yang putus, namanya  ligament sambil menggambarkan bentuk lutut dan letak empat ligament pada lutu manusia. Ligamen saya yang putus disebut Anterior Crusade Ligament (ACL).  Ligament ini berfungsi untuk mengikat tulang paha dan tungkai  bagian bawah. Urat ini diciptakan Tuhan hanya satu kali saja, bila mengalami kerusakan tidak dapat merestorasi dirinya seperti tulang yang patah.

Jadi ada dua cara untuk mengatasi masalah ini. Pertama,  menguatkan otot  paha dengan cara mengangkat beban dengan menggunakan ke

[caption id="attachment_144051" align="alignleft" width="150" caption="source.google"][/caption] dua kaki, berenang, bersepeda atau jalan kaki ringan dan minum obat. Cara kedua, yaitu tindakan operasi. Inipun ada dua yaitu operasi pembedahan besar, artinya dibuat sayatan yang panjang diatas lutut dan anda dibius  total. Operasi ini memakan waktu kurang lebih tiga jam. Ada yang canggih namanya  Arthroscopi,  pembedahannya tidak besar, dan waktu yang dibutuhkan tidak lama. HANYA, teknologi ini belum ada dikota ini (tempat tinggal saya) maklum masih sedikit udik..he..he.  Saya harus ke Bali atau  Jawa.

Mendengar ligament putus, kemudian ditambah membaca  tentang ligament di internet membuat aku semakin stress.  rupanya tindakan arthroscopi ini  cukup mahal, dan recovery dari cidera  ligament ini cukup lama.  yah, bagaimanapun  saya harus hadapi,  dan  saya mencoba dulu  jalan pertama yaitu menguatkan otot paha. Semoga keadaan lutut kiri saya bisa normal kembali.

Mungkin para pembaca kompasian ada yang memiliki pengalaman dengan masalah ligament dan berhasil pulih mohon memberikan saran kepada saya. Apa yang harus saya lakukan dan dimana sebaiknya saya harus melakukan reparasi ligament ini yang tidak mahal-mahal amat.

Atas  sumbang sarannya saya menyampaikan banyak terimakasih, dan salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline