Ada pepatah yang mengatakan," di dalam tubuh yang bugar terdapat jiwa yang sehat". Untuk mewujudkan ini, manusia melakukan olah raga agar tubuh terpelihara kebugarannya. Berdasarkan fungsinya olah raga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu olah raga endurance seperti jogging, aerobic, jalan kaki. Latihan-latihan ini membakar kalori dengan disertai peningkatan aktivitas jantung memompa darah serta aktifitas paru-paru menyuplai oksigen. Kelompok kedua adalah olah raga ketahanan (strenght training ) seperti mengangkat dumbel, dengan fokus pada otot lengan. Olah raga selain memiliki efek positif bagi tubuh, namun juga memiliki efek negatif bagi tubuh bila kurang memiliki pengetahuan dalam menjalankan kegiatan ini. Salah satunya adalah bersepeda. Bersepeda dapat melatih ketahanan dan kekuatan otot tubuh juga tentunya menyehatkan jiwa. Namun tahukah anda bahwa bersepeda dapat mempengaruhi kegiatan diatas ranjang, nah lho...?. Ya, si tole bisa terganggu kinerja nya ( disfungsi ereksi ) bila kita salah memilih jenis jok sepeda dan cara duduk saat bersepeda. Jika Mr P terganggu keperkasaannya tentu akan membuat jiwa gelisah, dunia seakan berakhir, bahkan membuat jiwa pasangan juga uring-uringan, bukan? . National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) America pada tahun 2002 melakukan penelitian terhadap beberapa polisi yang berpatroli dengan sepeda. Hasilnya desain sadel yang tidak ramah terhadap PERINEUM ( daerah pangkal paha yang menjadi rute pembuluh darah menuju penis) dan sangat sensitif bila disentuh oleh pasangan untuk membangkitkan amarah Mr.P, nggak percaya silahkan dicoba pada pasangannya. Penjelasannya bagaimana, sederhana ; pada saat duduk di sadel dan mulai mengayuh pembuluh darah ini biasanya akan tertekan, sehingga sirkulasi darah terganggu. Jika berlangsung lama dan terus menerus maka akan mengganggu sirkulasi darah ke Mr. P. Akibatnya kinerja Mr P akan terganggu saat ingin dipakai bertarung. Bukan kegiatan bersepeda yang salah tapi cara bersepedanya yang salah. [caption id="attachment_152366" align="alignright" width="124" caption="sadel yang ideal buat bikers"][/caption] Ada beberapa saran untuk menghindari terjadinya hal yang sangat tidak diingi pria ini. Pertama, pilihlah bentuk sadel yang lunak atau tidak terlalu keras dan kalau bisa memiliki lubang dibagian tengah. Kedua, saat bersepeda sebaiknya pantat diangkat setiap 10 menit, terutama bila mulai terasa baal di daerah itu , agar pembuluh perineum tidak terus menerus tertekan. Saya juga sangat hobi bersepeda, dan pengetahuan ini sebisanya saya ingat saat bersepeda. Dengan mengetahui resiko dan bagaimana meminimalisir resiko ini tentu olah raga bersepeda akan tetap menjadi olah raga yang menguatkan otot, jiwa dan ramah lingkungan. Selamat bersepeda. sumber gambar ; google images
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H