Gizi yang baik merupakan fondasi penting bagi kesehatan ibu dan anak. Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan gizi telah dilakukan melalui berbagai program, salah satunya adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dikelola oleh PKK.
Masih banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, terutama di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan tersebut.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo membentuk Badan Gizi Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 pada tanggal 15 Agustus 2024, yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan pemenuhan gizi nasional.
Artikel ini akan membahas bagaimana sinergi antara Posyandu dan Badan Gizi Nasional dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak di Indonesia.
Peran Posyandu Dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Posyandu, atau Pos Pelayanan Terpadu, telah menjadi ujung tombak dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia sejak tahun 1980-an. Posyandu adalah bagian dari jaringan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
Ini adalah salah satu contoh konkret dari bagaimana PKK berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan gizi anak-anak.
Posyandu menyediakan berbagai layanan seperti pemantauan tumbuh kembang anak, imunisasi, penyuluhan gizi, dan pelayanan kesehatan dasar lainnya.
Dengan adanya Posyandu, masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar yang penting bagi tumbuh kembang anak.
Selain itu, Posyandu juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan dan gizi anak-anak melalui penyuluhan dan edukasi yang diberikan kepada ibu-ibu.