Lihat ke Halaman Asli

Alexius Mahargono Digdoprawiro

Alumnus Pemerintahan FISIP UNDIP angkatan 1985. Aktifis Mapala dan fotografi. Peminat Literasi, perkara perkara politik, sosial dan seni

DNA Anggota DPR

Diperbarui: 16 Desember 2015   20:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anggota DPR – Partai Politik – Ketua Partai Politik itu jelas satu Roh… satu DNA. Anggota dewan bersuara atas dasar sikap Partai Politik. Partai Politik bersikap atas komando ketua partainya.

Artinya mereka jelas satu suara. 99% anggota dewan tidak ada yang independen, bersuara atas petunjuk ketua partainya. Bukan atas dasar suara rakyat.

Lalu apakah kalian masih percaya kalau anggota dewan itu mewakili suara kalian…?

Maka seharusnya nama DPR diganti saja dengan DKP… Dewan Ketua Partai…

Jadi di DKP (saat ini hingga 2019) hanya ada 10 kursi … untuk Megawati (PDIP), Abu Rizal Bakri (Golkar), Prabowo (Gerindra), SBY (Demokrat), Zulkifli Hasan (PAN), Muhaimin Iskandar (PKB), M Sohibul Iman (PKS), M. Romahurmuziy (PPP), Surya Paloh (NASDEM), dan Wiranto (Hanura).

Dengan begini sebenarnya rakyat langsung tau apa sebenarnya poin-poin yang diinginkan para elit partai tersebut. Sidang-sidang jadi singkat. Tidak seperti sekarang, mau ngomong JANCUK saja pakai acara berbelit-belit, mulek ga terkira, ngalor - ngidul - ngetan - ngulon, malah sering-sering  ga nyambung, dipas-pasin, logikanya terbolak-balik, sampai berbulan-bulan, padahal ya cuma mau ngomong JANCUK. Benar-benar melelahkan.

Selain itu juga ngirit anggaran, beli mobil dinas ya cuma 10, ga perlu 560,  gedung ga perlu seluas senayan, cukup di angkringan atau kalau perlu cukup dengan rapat2 di grup WA atau BBM, japri-japrian bla bla bla. Yang jelas energi bangsa ini tidak tersedot hanya untuk menyaksikan dagelan-dagelan yg sebenarnya ga lucu sama sekali, justru sarkasme yang sering dipertontonkan.

Wlingi, 16 Des 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline