Lihat ke Halaman Asli

Alex Japalatu

TERVERIFIKASI

Jurnalis

Korupsi Jalur Mandiri: Refleksi Orang Tua

Diperbarui: 25 Agustus 2022   10:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Family (Sumber:westernadvocate) 

Apa yang terjadi di Universitas Negeri Lampung (Unila) mungkin hanya pucuk gunung es. Ia hal yang sudah biasa, sebab juga dilakukan di tempat lain, di lembaga pendidikan yang berbeda, terutama di lembaga pendidikan negeri. Atau lembaga pendidikan kedinasan tertentu. Bahkan pada tingkat yang lebih rendah yakni SMP-SMA.

Mungkin yang saya tulis ini terkesan subyektif sebab saya tidak pegang data, apalagi melakukan penelitian khusus. Tetapi ketika anak kami yang kedua akan masuk SMP, ada banyak tawaran dari sana-sini, yakni dengan membayar sejumlah uang agar bisa mendapatkan kursi di SMP negeri.

"Kalau mau masuk SMP ini.... Silakan hubungi guru ini....," demikian pesan yang beredar.

Angka sudah jelas. Misalnya, tawaran untuk masuk ke sebuah SMP negeri tertentu dengan angka tujuh juta rupiah, meskipun calon siswa tidak masuk dalam zonasi wilayah tersebut, sebagai salah satu syarat untuk bersekolah di sana.

Entah kenapa, ada juga orang tua yang kebelet luar biasa memasukkan anaknya ke sana. Tentu saja dengan membayar sejumlah uang.  Maka percakapan sejumlah siswa SMP dalam angkot ketika pulang mengantar anak saya menjadi refleksi:

"Si anu masuk SMP Negeri loh," kata temannya.

"Kok bisa? Kan nilai raportnya rendah. Pasti masuk karena bayar itu," balas temannya yang lain.

Lalu mereka tertawa-tawa.

Tetapi kemudian saya mendengar kabar bahwa anaknya si A tidak berhasil masuk ke sana, karena ada yang menjadi prioritas. Artinya, bisa jadi karena orang tuanya memiliki pengaruh, atau bisa juga karena ia membayar lebih tinggi.

Selain adanya "jalur" yang disiapkan untuk kepentingan itu oleh pihak sekolah, yang menjadi pertanyaan saya adalah, mengapa ada orang tua yang terjebak di dalam permainan itu? Untuk apa mereka melakukannya? Apakah misalnya jika anaknya bersekolah di sekolah negeri, kemudian kelak ia akan menjadi handal? Tidakkah lembaga pendidikan hanya salah satu faktor dari beragam faktor lain yang menentukan kesuksesannya kelak?

Bahwa anak bisa masuk ke sekolah negeri tentu sebuah prestise tersendiri. Tetapi akan lebih afdol jika itu dilakukan dengan mengikuti prosedur yang sudah ada. Melalui test masuk yang ketat misalnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline