Lihat ke Halaman Asli

Alex Japalatu

TERVERIFIKASI

Jurnalis

Bekas Gereja Portugis di Jayakarta

Diperbarui: 10 Agustus 2022   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gedung GPIB Sion (Foto:Lex) 

Berusia 325 tahun,  gereja ini paling tua di Jakarta. Dibangun bagi kaum Mardjikers, komunitas orang Portugis yang memeluk agama Protestan.  

Minggu siang, cuaca  terik di kawasan Stasiun Kota, Jakarta. Matahari sedang menyemprotkan panasnya ke atas  aspal dan gedung-gedung tua di sana. Angin  pesisir teluk Jakarta enggan berhembus. Tetapi saya sudah bertekad hari ini mesti mengunjungi GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) Sion, gereja tua yang dahulu dikenal sebagai De Portugeesche Buitenkerk atau Gereja Portugis. Beruntung pada pelataran kompleks seluas 6.725 meter persegi itu menjulang beberapa pokok Trembesi (Albizia saman). Matahari tak mempan menembusi kerindangan daunnya.

Gereja ini berjarak lima ratus meter dari Stasiun Kota, di sudut Jalan Pangeran Jayakarta dan Mangga Dua Raya. Cukup berjalan kaki ke sana, lalu menyeberang melalui jembatan perlintasan Halte Transjakarta Pangeran Jayakarta. Segera tampak genteng gereja berwarna coklat.

"Apa yang bisa saya bantu?" seorang lelaki berperawakan kecil menyapa di gerbang gereja. Ia bersafari biru gelap dengan celana bernada sama. Plakat nama melekat di dadanya.

"Tasum, dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala," dia memperkenalkan diri.

 Tasum adalah pegawai Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang. Wilayah kerja BP3 Serang meliputi empat provinsi sekaligus; Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Lampung.

BP3 ini merupakan unit pelaksana teknis (UPT) dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia yang berada di daerah. BP3 berada di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala yang bersalin nama dari Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP).

Tasum menjadi person in charge di Gereja Sion. Kalau digabung dengan masa honorernya ia sudah 30 tahun bekerja di situ.  Karena itu,  hafal betul dia dengan seluk-beluk dan sejarah Gereja Sion.

"Saya honorer sejak 1987 tetapi baru diangkat pada tahun 2008," ujarnya.

Gereja Kaum Mardjikers

Adalah Joan Camphuijs, Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1684-1691) yang ingin mengganti bangunan lama yang terbuat dari bambu. Dibangunlah gereja dari tembok. Biar bisa bertahan lama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline