Lihat ke Halaman Asli

Pemanfaatan Teknologi Bagi Budidaya Tanaman Jeruk terhadap Sistem Produksi Tanaman

Diperbarui: 26 Juni 2023   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

naman jeruk merupakan tanaman buah yang tumbuh di wilayah tropis dengan kandungan vitamin C yang melimpah. Di Indonesia, budidaya tanaman jeruk sudah meluas dan dapat ditanam pada wilayah berdataran rendah maupun tinggi. Menurut data BPS bahwa tanaman jeruk terutama jeruk siam atau jeruk keprok menghasilkan hingga 2,72 juta ton dan menjadi salah satu alasan Indonesia mampu menjadi pengimpor terbesar kedua di ASEAN setelah Malaysia. Tingginya jumlah produksi tersebut sejalan dengan permintaan yang tinggi oleh berbagai masyarakat karena rasanya manis. Nilai ekonomis di bidang hortikultura ini membuat beberapa petani memilih tanaman jeruk sebagai komoditas yang harus dibudidayakan secara optimal. Walaupun tidak semua petani memahami langkah peningkatan dan pengembangan jeruk lebih meluas lagi.

Seiringnya digitalisasi terus berjalan maka segala sesuatunya turut dikembangkan juga termasuk pada budidaya tanaman jeruk. Sistem produksi tanaman jeruk yang berbasis tingkat teknologi merupakan cara modern dalam proses bercocok tanam jeruk yang memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan kualitas dan jumlah hasil panen yang dihasilkan. Dalam sistem produksi jeruk berbasis teknologi, integrasi sistem informasi dan teknologi pertanian dapat digunakan dalam seluruh proses produksi jeruk mulai dari persiapan lahan hingga pengolahan pasca panen. Persiapan lahan dalam sistem produksi jeruk berbasis teknologi dimulai dengan penggunaan teknologi dalam memilih lokasi yang tepat untuk menanam jeruk. Penggunaan teknologi seperti sistem informasi geografis dapat membantu petani dalam menemukan lokasi yang tepat. Selain itu, dalam persiapan lahan, teknologi juga dapat digunakan dalam memperbaiki kualitas tanah dan ketersediaan air untuk tanaman jeruk.

Agar mendapatkan hasil produksi yang meningkat maka diperlukan beberapa hal yang harus diperhatikan seperti pemilihan bibit dan pemeliharaan tanaman. Pemilihan bibit jeruk seharusnya menggunakan bibit berkualitas karena berpengaruh pada kecepatan panen, besaran buah, banyaknya buah, dan bibit yang tahan dan bebas terhadap hama maupun penyakit. Dalam pengendalian hama dan penyakit, sistem produksi jeruk berbasis teknologi juga sangat membantu. Teknologi dapat dimanfaatkan dalam mengidentifikasi jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman secara cepat dan akurat. Saat tanaman jeruk mencapai tahap pemanenan maka bisa memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia perancangannya dalam membantu petani dalam waktu yang tepat untuk memanen buah jeruk. Penggunaan teknologi dalam proses pemanenan dapat memastikan kematangan buah jeruk yang tepat sehingga menghasilkan buah jeruk yang berkualitas tinggi serta meningkatkan efisiensi di dalam proses produksi jeruk. Setelah panen, penggunaan teknologi dalam pengolahan pasca panen seperti penanganan pascapanen, pengemasan, dan distribusi juga sangat bermanfaat dalam menjaga kualitas buah jeruk. Teknologi dapat membantu petani dalam memastikan kualitas buah jeruk yang dihasilkan menjadi tetap terjaga hingga benar-benar sampai ke tangan konsumen.

Sistem produksi tanaman jeruk berbasis teknologi telah digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas jeruk. Sistem produksi ini menggunakan teknologi informasi modern seperti sensor dan internet, serta teknologi pertanian yang terbaru seperti penggunaan pupuk dan pestisida secara presisi. Salah satu penelitian yang membahas tentang ini adalah milik Mohd Javaid, et al (2022) dalam International Journal of Intelligent Network. Penelitian ini membahas tentang beberapa teknologi canggih dalam produksi jeruk seperti pemantauan lingkungan tanaman secara  meluas melalui digitalisasi dan proses otomatis seperti big data, AI (Artificial Intelligence), IoT (Internet of  Things), dan VR (Virtual and Augmented Reality). Adanya teknologi presisi yang dimasukkan sebagai bantuan persyaratan tanaman jeruk seperti, penggunaan pupuk dan pestisida secara presisi yang dapat membantu dalam mengurangi penggunaan bahan kimia dan menghindari dampak negatif pada lingkungan serta penggunaan sumber daya. Sehingga dengan adanya sistem teknologi ini, petani bisa lebih mengoptimalkan pemantauan lingkungan tumbuh, meningkatkan produktivitas tanaman secara presisi, serta menggunakan teknologi pengolahan tambahan yang inovatif untuk meningkatkan kualitas jeruk.

Pemanfaatan Internet of Things (IoT) yang menggunakan data sensor, perangkat terhubung, alat pengendali jarak jauh, dan teknologi modern lainnya yang dapat digunakan oleh petani. Teknologi presisi dapat meningkatkan kinerja produksi dan memberikan manfaat signifikan bagi petani. sensor dan teknologi internet of things (IoT). Dalam penggunaan sensor, terdapat jenis sensor seperti sensor suhu tanah, sensor kelembapan tanah, sensor suhu udara, dan sensor kelembapan udara. Sensor-sensor tersebut dapat mengetahui kondisi lingkungan tumbuh yang ideal bagi jeruk, dan kemudian mengirimkan data ini ke smartphone atau sistem computer. Data ini dapat memberikan informasi penting tentang lahan yang ideal untuk budidaya jeruk.

Pemanfaatan penggunaan teknologi sensor citra untuk pemilihan bibit jeruk bisa dilakukan. Kegunaan teknologi ini untuk mendapatkan data tentang struktur dan pertumbuhan tanaman jeruk, termasuk tinggi tanaman, diameter batang, dan area kanopi (Siagian et al, 2022). Kemudian, penggunaan drone dalam pemantauan tanaman jeruk bisa dilakukan. Selain inovasi teknologi pertanian digunakan dalam budidaya jeruk, seperti penggunaan teknologi drone untuk pemantauan tanaman, analisis data, dan sistem presisi untuk aplikasi pupuk dan pestisida. Drone juga dapat membantu dalam pemantauan tanaman, mengoptimalkan pengelolaan hama dan penyakit, serta meningkatkan efisiensi produksi.  Sehingga, petani bisa lebih mengoptimalkan pemantauan lingkungan tumbuh, meningkatkan produktivitas tanaman, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem produksi tanaman jeruk berbasis teknologi sangat berpotensi dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, serta efisiensi dan produktivitas proses produksi jeruk secara menyeluruh. Dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani dengan memanfaatkan penggunaan teknologi canggih dalam budidaya jeruk perlu diberikan perhatian secara lebih agar dapat meningkatkan kesejahteraan petani, keamanan pangan, dan juga mendukung pembangunan ekonomi di daerah pedesaan melalui pembudidayaan tanaman jeruk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline