Lihat ke Halaman Asli

Alexander Ardi Widyantoro

Ad Maiorem Dei Gloriam

Kangen Bapak

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14188706401974183395

25 Juni 2014 adalah hari dimana kami melepas kepergian bapak untuk Sowan Gusti, setelah berjuang melawan penyakit kanker usus besar yang dideritanya.

Seperti memutar kembali film lama koleksi pribadi. Semua tergambar kembali dengan jelas, perjalanan kami sekeluarga menapaki sebuah jalan kehidupan yang Tuhan tunjukkan. Pribadi yang sangat sederhana dengan segala keluguan cenderung ke arah kekatrok-an, Tuhan sayang bapak makanya Dia menguji bapak dengan sakit ini, sakit yang bapak derita adalah cara Tuhan untuk membersihkan bapak dari dosa - dosa bapak supaya bapak nanti menjadi layak dan pantas masuk kerajaan surga, itu yg sering bapak ucapkan disaat menaham rasa sakit, diiringi lagu "nderek Dewi Mariyah" aransemen mas Djaduk, darasan doa selalu terucap dari bibirnya.  Jadilah suami istri yang saling mempercayai satu sama lain, jauhi prasangka, saling melayanilah satu dengan yang lainnya, janganlah keluarga didalam keluarga ini terjadi perpecahan, pesan itu terucap dengan terbata - bata dengan uraian air mata. Kiran, ini eyang lagi sakit...... eyangnya bau yahhhh...... bagaimana ditengah sakitnya bapak masih bisa menyapa cucu dengan gurauan..... Ahhhhh rasanya waktu berjalan terlalu singkat, sosok yang tidak terlalu banyak bicara itu harus pergi...... Tuhan begitu sangat adil, Dia tidak memberikan kesukaan akan gadget kepada bapak, makanya kami sering bilang kalo bapak itu katrok, ngajarin bapak untuk bisa sms butuh waktu lama, mengajari bapak untuk bisa telpon menggunakan hp adalah perjuangan..... Rancangan Tuhan memang luar biasa, tidak terbayangkan jika bapak duduk menyendiri di sudut rumah dengan hp ditangan dan bapak asyik ber sms ria......nggak kebayang, he he he. Bapak lebih suka berkomunikasi dengan jam - jam rutin doa OFS. Àaaah masih banyak hal yang belum bapak lakukan untuk si Deblo Kiran.....3 bulan waktu yang singkat buat Kiran mengenal eyang kakung nya... Sekarang Kiran udah punya 4 gigi pak, 2 diatas dan 2 dibawah, menggemaskan saat mendengar celotehan tak jelas dari bibirnya. Tapi aku yakin pasti bapak juga sedang tersenyum "diatas" sana mendengar si Deblo Kiran mengeluarkan suara - suara ajaib nya. Pak betah nggak "disana" ? Kita semua disini selalu mendoakan bapak......... kita semua disini kangen bapak.....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline