Kristen dan Islam: Berbagi Sukacita dan Dukacita
(Ucapan Ramadan dan Idulfitri 2022 dari Vatikan kepada Umat Islam seluruh Dunia)
Setiap tahun Gereja Katolik se-dunia mengucapkan dan menyampaikan pesan Ramadan dan Idul Fitri kepada umat Islam seluruh dunia. Dalam hal ini Gereja diwakili oleh Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama di Vatikan. Ucapan ini selalu berbentuk surat yang berisi refleksi bersama untuk dilakukan bersama demi kebaikan bersama.
Tema tahun 2021 yang lalu adalah "Umat Kristiani (Katolik) dan Umat Muslim: Saksi-Saksi untuk Sebuah Harapan". Di sana ditekankan bahwa dalam situasi pandemi covid-19 baik Kristen maupun Islam harus menjadi saksi bagi banyak orang yang kehilangan pengharapan. Bersama menjadi saksi kebaikan akan melahirkan harapan yang baru untuk masa depan yang lebih baik.
Pada tahun ini tema yang diangkat adalah "Kristen dan Islam: Berbagi Sukacita dan Dukacita". Konteks masih belum lepas dari pandemi. Mengawali suratnya Miguel ngel Cardinal Ayuso Guixot, MCCJ, Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue menegaskan bahwa Pandemi yang masih mengambil perhatian sementara terlupakan karena Ramadan dan Idul Fitri dimana pikiran penduduk dunia bersyukur atas penyelenggaraan Tuhan Yang Maha Esa.
Ada satu elemen penting kemanusiaan yang terjadi karena tragisnya pandemi yakni berbagi. Dan hal ini seharusnya terus dilakukan karena masih banyak orang menderita sebagai akibat panjang dari pandemi.
Sebenarnya semua manusia sedang berbagi karunia Tuhan yakni udara, air, kehidupan, makanan, tempat tinggal, kemajuan medis dan farmasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang, dll.
Kenyataan ini seharusnya mendorong setiap insan untuk setia membagi-bagikan karunia Tuhan yang dia miliki. Berbagi mestinya bertolak dari kesadaran bahwa diri kita dan semua milik kita adalah anugerah dari Tuhan. Karena itu, diri kita seharusnya untuk melayani dan miliki kita seharusnya untuk dibagi.
Ia mengutip ayat kitab suci tentang ketulusan dalam berbagi, "Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran" (1 Yohanes 3:17-18).
Dan berbagi tidaklah sebatas materi, namun terlebih berbagi sukacita dan dukacita. Ajakan atas ini sudah dituliskan Santo Paulus dalam Roma 12:15, "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!"