Seiring zaman yang terus modern, teknologi pun kini semakin canggih dan berkembang dengan pesat. Dalam aspek bidang dunia kerja saat ini, penggunaan teknologi menjadi suatu hal yang bersifat wajib, salah satunya pada bidang pendidikan. Penyelenggara pendidikan saat ini dituntut untuk dapat memanfaatkan teknolgi secara cakap demi terwujudnya suatu kegiatan pembelajaran yang kreatif. Namun dalam realitanya dalam penerapan pemebelajaran di kelas pemanfaatan teknologi dan media masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Seperti hasil ekspolarasi masalah pemebelajaran musikalisasi puisi pada kelas X SMA Trinitas tahun pelajaran 2022/2023, ditemukan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran musikalisasi puisi belum maksimal. Hal ini menyebabkan motivasi dan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran musikalisasi puisi kurang optimal.
Landasan yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah kompetensi dasar 4.16 yang ada dalam Kurikulum 2013 revisi 2016, yaitu mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo). Kegiatan yang dilakukan siswa terkait kompetensi dasar ini adalah musikalisasi satu puisi dan dinilai dari segi vokal, ekspresi, dan intonasi. Jadi, sebelum siswa musikalisasi puisi, siswa harus terlebih dahulu mengerti struktur fisik dan batin dalam sebuah puisi.
Pembelajaran musikalisasi puisi di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan sikap apresiasi peserta didik terhadap sastra, khususnya puisi karya penyair Indonesia secara positif. Selain itu, pembelajaran musikalisasi pun bertujuan mengasah kreativitas peserta didik dalam merancang aransemen musikalisasi puisi. Apabila penerapan pembelajaran di kelas monoton tentu akan menjadikan potret pembelajaran yang membosankan bagi peserta didik dan bisa berdampak pada hasil pembelajaran yang kurang optimal. Melihat potensi yang akan berdampak buruk bagi aktivitas belajar mengajar di kelas, maka diperlukan sebuah media pembelajaran yang inovatif .
Menurut Munadi (2008), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Dari pendapat tersebut, dapat dimaknai bahwa media pembelajaran memiliki peran yang penting dalam penyampaian pesan atau ilmu dari pendidik pada peserta dalam kegiatan pembelajaran. Terkait pembelajaran musikalisasi puisi di kelas, salah satu media yang dapat diterapkan adalah media audio visual.
Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Pemanfaatan media audio visual pada pembelajaran musikalisasi puisi memiliki banyak kelebihan, diantaranya memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik terkait contoh aransemen musik, audio dan visual lebih menghidupkan suasana penghayatan peserta didik dalam belajar musikalisasi puisi, serta video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang. Pemanfaatan media audio visual saat ini sangat relevan untuk diterapan. Hal ini dikarenakan kaum remaja atau milenial saat ini sangat akrab dengan konten-konten berupa video, seperti Tik-Tok, Youtube, Reels Instagram dll.
Dalam praktik pembelajaran musikalisasi puisi di kelas, pembuatan media audio visual dengan aransemen percontohan guru menjadi suatu inovasi yang kreatif. Sosok guru kreatif di zaman sekarang sangatlah dibutuhkan bagi peserta didik yang juga merupakan kaum milenial.
Pemberian contoh musikalisasi puisi dari video orang lain dan contoh yang dibuat oleh guru secara langsung akan memberikan kesan yang berbeda. Pemakaian media audio visual dengan aransemen percontohan guru dalam pembelajaran musikalisasi puisi dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Tantangan terbesar dalam pembuatan media ini adalah kemauan guru untuk belajar. Pembuatan media ini memiliki 4 poin vital, yaitu kemampuan membuat aransemen musik, kemampuan bernyanyi, kemampuan editing audio, dan kemampuan editing video. Melihat beberapa poin tersebut, membuka diri dan meluangkan waktu untuk belajar menjadi suatu keharusan. Suatu karya hebat bisa tercipta apabila kita mampu melewati proses-proses yang terjal.
Dalam pembuatan media audio visual aransemen percontohan guru, alat yang perlu disiapkan yaitu alat musik, hp, dan komputer. Alat musik dipakai untuk memusikalisasikan puisi yang sudah dipilih, hp digunakan untuk merekam video, dan komputer digunakan untuk merekam audio. Dalam prosesnya, media audio visual ini dibuat dengan langkah-langkah sebagai berikut.
- Menentukan puisi yang akan dinyanyikan
- Melakukan penghayatan terhadap isi puisi. Hal ini penting karena akan menentukan aransemen musik yang sesuai.
- Membuat aransemen musik mulai intro hingga outro
- Download dan instal aplikasi Abelton pada komputer. Abelton merupakan aplikasi mixer digital yang bisa digunakan untuk merekam audio.
- Apabila sudah terinstal, konekan alat musik ke komputer dengan menggunakan kabel jack. Untuk hasil lebih maksimal bisa menggunakan soundcard.
- Jika sudah siap lakukan proses rekaman
- Unduh file hasil rekaman. Lalu gunakan audio hasil rekaman sebagai bahan untuk membuat video klip.
- Langkah terkahir adalah membuat video dengan bantuan kamera hp. Pembuatan video harus dipandu dengan audio hasil rekaman. Pembuatan video menggunakan teknik lipsing.