Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Bahasa dan Agama

Diperbarui: 24 November 2022   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa merupakan sebuah alat komunikasi antar umat manusia. Bahasa mampu menjembatani antara pemikiran seseorang dengan orang lain dan juga dengan Tuhan. Pada hakikatnya agama merupakan sarana komunikasi antara Tuhan dan mahluk-Nya. Itu sebabnya agama dan bahasa hubungannya sangat erat.

 Yang mana agama seseorang dapat diketahui dengan bahasa yang digunakannya. Bahasa yang digunakan oleh seseorang juga dapat menjadi ciri pembeda ,ciri pengenal dan juga menjadi identitas dari agama yang dianutnya. Bahasa yang diungkapkan seseorang pun juga dapat menunjukkan tingkat ataau taraf pemahaman seseorang terhadap agama. 

Contoh kecil bahwa bahasa menjadi ciri pengenal seseorang adalah ketika seseorang sering menggunakan ungkapan yang berkaitan dengan agama dan apapun yang di bicarakan selalu mengaitkannya dengan agama berarti itu menunjukkan tingkat atau taraf pemahamannya terhadap agama. Misalnya, orang yang sering mengungkapakan kata Shalom dan puji Tuhan berarti orang tersebut beragama Kristen. 

Begitu juga dengan orang yang sering mengungkapkan kata Astagafirullah dan Alhamdulillah dapat diketahui bahwa orang tersebut beragama Islam. Hal tersebut dapat diketahui karena setiap agama memiliki keunikkan tersendiri, punya cara ibadah tersendiri, begitu pula hal nya dengan ragam bahasa tersendiri. Bahkan orang yang baru pertama kali bertemu pun langsung bisa menebak agama seseorang dengan ucapan salam yang yang diungkapkan. Itu sebab nya kaitan antara agama dan bahasa tidak dapat dipisahkan.

Maka kegunaan bahasa dalam agama yaitu sebagai alat untuk mengkreasikan ibadah pemujian kepada Tuhan. Bagaimana cara menyampaikan doa-doa permohonan kepada Tuhan tentunya dengan bahasa. Memang beribadah kepada Tuhan atau komunikasi dengan Tuhan bisa dilakukan lewat hati dan pikiran saja sebab Tuhan mampu menyelami dan mengerti setiap apa yang ada didalam hati dan pikiran setiap orang. Tapi, bagaimana jadinya jika seandainya tidak ada bahasa maka tentunya ibadah seseorang akan begitu-begitu saja atau tidak akan berkembang terlepas dari niat tulus atau tidaknya seseorang tersebut melakukan ibadah.

( oleh : Alexander Nainggolan, Mahasiswa STT HKBP Pematang siantar )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline