Lihat ke Halaman Asli

Alex Raharjo

Laki-Laki

Begini Cara JNE Mendukung dan Mengajak UMKM Menembus Pasar Internasional

Diperbarui: 1 November 2019   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JNE dalam upaya mendukung dan mengajak pelaku UMKM Tembus Pasar Internasional, Dan Cirebon menjadi kota penutup dalam kegiatan Digitalisasi Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional yang diselenggarakan pada hari Rabu, 30/10 di Olvie Bistro, Kota Cirebon. 

Bahkan dalam sesi diskusi santai turut hadir juga Kepala Bidang Disdagkop UKM yakni Saefudin Jupri, Deputy Manager Sales & Marketing JNE Cirebon Firman Ramadhan, dan Choki Manager Marketing BT Batik Trusmi.

Dalam acara Kopi Writing JNE Cirebon juga dihadiri Blogger-blogger Kompasiana atau sering disebut Kompasianer Cirebon untuk turut meramaikan kegiatan "Digitalisasi UMKM tembus pasar internasional" Belum banyak sih pesertanya, tapi memang kuota untuk Kompasianer terbatas cuma untuk 20 user kok.

img-20191030-wa0007-5dba9a7d097f36061a7058a3.jpg

Cirebon memang memiliki potensi besar selain karena lokasi yang strategis dan kota transit, Cirebon juga memiliki daya tarik sendiri dari keberagaman adat dan budaya serta kulinernya. Dan sejak 2015 Cirebon juga disiapkan untuk menuju Kota Metroplitan karena hampir semua ada dan ditunjang dengan infrastruktur yang lengkap.

Syahrilruddin, Pimpinan Cabang JNE Cirebon menjelaskan, "Inovasi harus terus dilakukan para UKM, baik dalam kualitas produk mau pun pengemasan untuk dapat bersaing di era 4.0. Selain itu strategi digital marketing juga harus terus diperkenalkan dan diimplementasikan agar memberikan value added atau nilai lebih dalam produknya, sehingga dapat dipasarkan ke seluruh nusantara, bahkan luar negeri".

Syahrilruddin juga menjelaskan bahwa "JNE di Cirebon memiliki 335 titik jaringan dan pertumbuhan pengiriman JNE Cirebon pada tahun 2018 antara 30%-40% dibanding tahun lalu yang di dominasi oleh online seller (produk UKM) sebesar 70 %. Selain itu pengguna JLC (JNE Loyality Card) di Cirebon didominasi oleh online seller dengan jumlah lebih dari 2291 member aktif".

Untuk terus melakukan inovasi agar dapat selalu memberikan pengalaman terbaik kepada pelangganya JNE telah melakukan persiapan untuk pembangunan Mega Hub (Automatic Sorting Centre And Gateway System) yg ditargetkan rampung akhir tahun 2019 dan bisa dioperasikan awal tahun 2020.

Mega Hub JNE dibangun di Kedaung Wetan, Neglasari, Tangerang, Banten. Lokasi ini sangat strategis karena berada sangat dekat dengan Bandara Internasional Soekarno -- Hatta, sehingga diharapkan dapat mempercepat proses mobilitas paket kiriman. Dibangun diatas tanah seluas 39.000 m, bangunan ini akan memiliki kapabilitas untuk menangani sekitar 30 juta paket per bulan atau kurang lebih 1 juta paket per hari yang berarti 48 ribu paket per jam. Dengan kapasitas yang dimiliki ini, maka dapat dipastikan JNE akan akan siap menangani lebih banyak lagi amanat pelanggan dan mendistribusikan hingga ke pelosok Nusantara maupun luar negeri.

Menurut Murah Lestari, Head Of JNE Jabar, "Seperti yang kita ketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh berkembangnya UMKM di negara ini, Perkembangkan ekonomi digital juga sangat berdampak positif kepada bidang logistik karena permindahan  barang  dari produsen ke konsumen membutuhkan logistik yang efisien sekaligus tepat waktu".

Menghantarkan kebahagiaan atau Connecting Happiness adalah semangat yang harus terus dijalankan, bukan hanya dalam memberikan pelayanan prima kepada pelanggan, tapi juga berbagai program yang memberikan manfaat. Upaya pengembangan bisnis perusahaan dengan berfokus pada peningkatan kualitas dalam aspek teknologi dan infrastruktur dengan ditopang oleh pengembangan kemitraan strategis pun terus kami lakukan seiring dengan kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

Selain itu JNE juga memberikan dukungan serta mendorong pelaku UMKM Cirebon tembus pasar internasional dengan siap membantu untuk pengiriman ke seluruh pelosok Nusantara hingga Internasional. Digitalisasi UMKM serta inovasi-inovasi pelaku UKM maupun UMKM sangat diperlukan untuk ketahanan dan menjamin kekuatan kualitas produknya itu sendiri, Pelaku UKM ataupun UMKM juga harus bisa memberikan sesuatu yang berbeda, menonjolkan kelebihanya dan mengapa harus membeli produknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline