Lihat ke Halaman Asli

Ales Tiara Fadilah

Tenaga Pendidik di SMP IT Miftahul Ihsan

Pembelajaran Memproduksi Teks Negosiasi dengan Menggunakan Model Non Examples

Diperbarui: 10 Desember 2022   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

BAB III

  • METODOLOGI PENELITIAN
  • Metode Penelitian
  • Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk memecahkan masalah serta untuk menguji hipotesis sebuah penelitian. Sugiyono (2014: 2) menyatakan bahwa "Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu".
  • Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini dipilih untuk meneliti masalah dan mendapatkan gambaran tentang proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples yang dilakukan oleh guru dan siswa serta menjadi sumber data penelitian ini.
  • Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memaparkan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2007: 234) yang mengatakan bahwa "Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan".
  • Uraian di atas telah jelas memberikan alasan dengan dipilihnya metode deskriptif sebagai metode untuk memecahkan masalah penelitian, karena pada dasarnya penelitian deskriptif menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat, serta memberikan gambaran mengenai proses pembelajaran memproduksi teks negosiasi yang dilakukan oleh siswa.
  • Desain Penelitian
  • Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian eksperimen. Desain tersebut menggunakan penelitian prates dan pascates pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain ini merupakan perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah diberikan perlakukan atau perbandingan hasil prates dan pascates. Sehingga, untuk dapat membedakan dari  kedua kelompok tersebut bahwa grup eksperimen diberi perlakuan tertentu, sedangkan grup kontrol diberikan perlakuan seperti keadaan biasanya.
  • Sejalan dengan uraian tersebut Arikunto (2013: 125) menyatakan Tru Experimental Desain, yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik memenuhi persyaratan. Yang dimaksud dengan persyaratan dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok yang disebut kelompok pembanding atau kelompok control ini akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan perlakuan.

  • Berdasarkan uraian di atas desain dalam penelitian ini menggunakan jenis desain control group pre-test post-test yang dapat digambarkan sebagai berikut:

E      O1X1O2

K      O3X2O4




  • Keterangan:
  • E  = Kelas eksperimen, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples (contoh non contoh).
  • K  =   Kelas kontrol yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci).
  • X1 =   Perlakuan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples (contoh non contoh).
  • X2 =   Perlakuan pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci).
  • O1 dan O3 = pra tes
  • O2 dan O4 = pasca tes
  • Secara sederhana pengembangan desain di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
  • Kelompok E, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples.
  • Kelompok K, yaitu kelas yang digunakan untuk pembelajaran  memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model concept sentence (kata kunci).
  • Kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan materi pembelajaran dalam setiap kelompok  tidak ada perbedaan.
  • Operasionalisasi Variabel 
  • Dalam melaksanakan suatu penelitian tentunya ada objek yang akan diteliti yang biasanya disebut variabel. Sugiyono (2014: 38) mengatakan bahwa "variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya".

Penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples. Variabel  ini mempunyai tiga subvariabel yaitu: (1) perencanaan pembelajaran, (2) langkah-langkah pembelajaran, dan (3) perubahan kemampuan peserta didik.

Tabel 3.1.

Operasional Variabel Penelitian

Variabel

Subvariabel

Indikator

            Pengukuran

Pembelajaran memproduksi teks negosiasi dengan menggunakan model examples non examples

  • Perencanaan pembelajaran
  • Merumuskan kompetensi inti
  • Merumuskan kompetensi dasar
  • Merumuskan  indikator pembelajaran
  • Merumuskan tujuan pembelajaran
  • Memilih materi pembelajaran
  • Merumuskan model, media dan sumber pembelajaran.
  • Menyusun   langkah-langkah pembelajaran
  • Merumuskan penilaian.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline