Lihat ke Halaman Asli

alessandra acristie

trying my best to write something here.

Perempuan dalam Media Masih Terpojokan

Diperbarui: 19 Mei 2020   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.timesindonesia.co.id

Media di Indonesia sendiri masih sering melanggar kode etik jurnalistik. Berita yang dihasilkan kerap kali hanya demi kepentingan clickbait.

Pada tanggal 18 Mei 2020, Line Today mengeluarkan dua berita mengenai dua artis perempuan Indonesia. Pemberitaan yang pertama dilansir Fimela pada pukul 18.24 WIB dengan judul "Tak Lagi Tampil Seksi, Selama Ramadan Nikita Willy Kerap Berbusana Muslimah". Pemberitaan kedua dilansir oleh Kumparan pada pukul 17.30 WIB dengan judul "Pernah Gagal Berumah Tangga, Tata Janeeta Tak Kapok untuk Menikah Lagi".

Seperti yang kita ketahui, pemberitaan wanita dalam media masih banyak pelanggaran. Misalnya saja kedua berita di atas menggunakan judul clickbait namun memojokkan perempuan itu sendiri. Dalam pemberitaan yang pertama dikatakan di paragraf pertama yaitu "Dan tak jarang pula ia memamerkan pemakaian busana yang terkesan seksi, dengan dukungan pose-pose yang menawan hati." 

Selain itu juga terdapat kalimat "Beberapa kali ia tampak cantik mengenakan busana muslimah, lengkap dengan kerudungnya".  Sedangkan pemberitaan yang kedua, dapat dilihat dari judul yang sebenarnya sudah cukup memojokkan Tata Janeeta sendiri yang sekarang memang berstatus janda.

Namun untuk pemberitaan Tata Janeeta, saya mendapatkan dua judul clickbait lainnya yang juga memojokkan status janda Tata Janeeta sendiri. Dilansir dari InsertLive pada Selasa 19 Mei 2020 dengan judul "Kangen Berumah Tangga, Tata Janeeta Mengaku Kesepian". Kedua dilansir oleh WartaEkonomi.co.id pada 19 Mei 2020 dengan judul "Resmi Menjanda, Tata Janeta Pasrah Jika...".

Pembahasan

Menurut saya dari media kerap kali memberitakan pemberitaan seperti yang dilakukan oleh Fimela mengenai Nikita Willy. Dari judul yang ditampilkan sebenarnya sudah terdapat kata-kata yang mengarah ke pandangan seksis. Kemudian ditambah dengan kalimat diparagraf pertama yang menyebutkan "dengan dukungan pose-pose yang menawan hati." 

Dari sini kita dapat melihat bahwa perempuan kerap kali dijadikan objek oleh media itu sendiri. Pemberitaanya mungkin terkesan baik, yaitu dengan memberitakan bahwa Nikita Willy terlihat lebih cantik ketika mengenakan pakaian tertutup. Namun hal seperti ini juga secara tidak langsung menggiring opini masyarakat bahwa perempuan cantik dan elegan adalah perempuan dengan pakaian tertutup.

source: detik.com (Instagram/nikitawillyofficial94)

Menurut saya, di era yang modern seperti ini, pakaian sudah tak lagi menjadi permasalahan. Hal tersebut merupakan pilihan hidup masing-masing. Nikita Willy yang juga seorang public figure, ketika harus menjaga penampilan di depan televisi, saya yakin bahwa ia tahu apa yang harus ia kenakan. Itu bukanlah sesuatu hal yang harus dikritik selama pakaiannya tidak mengundang kontroversi (sangat terbuka).

Kemudian kita beralih ke pemberitaaan yang paling hangat yaitu Tata Janeeta. Dari judul yang diberikan oleh Detik.com sendiri sebenarnya sangat memojokkan status janda Tata Janeeta. "... Tak Kapok Menikah Lagi" menurut saya kata-kata 'tak kapok' di sini sangat menyinggung. 

Kembali ke pernyataan saya di awal, ini merupakan hak masing-masing orang untuk mengambil keputusan dalam hidupnya. Menurut saya dilakukan oleh Kumparan sendiri sebenarnya memojokkan, dan secara tidak langsung menghakimi keputusan Tata Janeeta dalam hal pernikahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline